-->

Kapolres Mimika Minta Maaf Atas Perbuatan Anggotanya

AKBP Yustanto Mujiharso


SAPA (TIMIKA) - Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso, S.IK, M.Si mengaku, dirinya sebagai komandan satuan sekaligus orang tua dari oknum anggota polisi berpangkat Brigadir dengan inisial FK. Atas perbuatan oknum anggota tersebut yang memukul Dokter Gusti di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Mimika, maka dirinya meminta maaf kepada pihak yang dirugikan tersebut.

“Saya selaku komandan kesatuan dan orangtua dari anggota saya, meminta maaf kepada mereka (pihak RSUD Mimika, terutama korbannya Dokter Gusti-red). Mereka pun juga sudah menyampaikan uneg-uneg kepada saya, dan sudah kita terima semua,” kata Yustanto kepada wartawan diruang kerjanya, kantor pusat pelayanan Polres Mimika, Rabu (14/9).

Terkait pemukulan Dokter di ruang IGD RSUD Mimika pada Senin 12 September 2016 malam, yang dilakukan oleh salah satu oknum anggota Polres Mimika, pada Selasa 13 September 2016 sekitar pukul 12.00 WIT, Polres Mimika telah melakukan pertemuan dengan Direktur RSUD Mimika. Yang saat itu juga hadir ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Mimika, Komite Etik Kedokteran, Kepala IGD RSUD Mimika, serta korban dan rekan-rekan korban.

Hasil dalam pertemuan tersebut, secara emosional dan kedinasan tidak terjadi persoalan antara kepolisian dalam hal ini Polres Mimika dengan RSUD Mimika, apalagi kedua instansi ini saling terkait satu dengan yang lainnya, terutama sama-sama dalam penanganan korban konflik di Kabupaten Mimika.

“Selama ini hubungan kita baik, jadi itu hanya ulah oknum, bukan instansi. Intansi kepolisian juga sudah tegas memberi sanksi kepada oknum bersangkutan dengan proses pidana dan disiplin. Mereka pun terima kasih karena kita sudah cepat menangani kasus ini, dan nanti penanganan hukumnya akan dipantau oleh pihak rumah sakit,” jelas Yustanto.

Kapolres sendiri membenarkan soal kejadian ini, bahkan menjelaskan kronologis singkat terkait pemukulan oleh Brigadir FK terhadap Dokter Gusti.
“Memang benar ada anggota kita yang melakukan tindakan tak terpuji, dan ini sudah jelas menyalahi aturan. Anggota kita mabuk dan kecelakaan, lalu dibawa ke rumah sakit dan diberikan bantuan. Mungkin ada kesalahpahaman akhirnya terjadi pemukulan,” terang Yustanto. (CR4)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel