-->

Pemkab Mimika Akan Dapat Hibah Kapal Perintis

Ilustrasi

SAPA (TIMIKA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika mendapatkan hibah satu unit kapal penumpang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kapal jenis Roro dengan kapasitas 200 Gross Tone (GT), akan digunakan untuk mengoptimalkan pelayanan transportasi masyarakat pesisir Mimika.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Mimika, Jhon Rettob,S.Sos.MM usai memimpin rapat persiapan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) diruang pertemuan Kantor Dishubkominfo, Jalan C Heatubun Jumat (9/9).

Kapal Roro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk dan keluar kapal dengan penggeraknya sendiri. Sehingga disebut sebagai kapal roll on - roll off atau disingkat  Ro-Ro. Oleh karena itu, kapal ini dilengkapi dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan moveble bridge atau dermaga apung ke dermaga.

John mengatakan, kapal yang diberi nama KM Kokonao itu kini sedang dalam pengerjaan di galangan kapal Palembang, Sumatera Selatan. Dimana pengerjaan kapal ini akan selesai pada Desember nanti. Sehingga diperkirakan kapal tersebut akan tiba di Mimika pada 2017 nanti.

" KM Kokonao merupakan satu dari kapal Roro yang diadakan oleh Kemenhub. Dimana tahun ini Kemenhub mengadakan dua dua unit kapal. Yang nantinya satu kapal akan beroperasi di wilayah Mamberamo dan satu kapal lainnya akan beroperasi di Mimika,”katanya. 

Kata dia, dan apabila kapal tersebut sudah datang di Mimika, maka untuk pengoperasian dan perawatannya dilakukan oleh PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP). Sementara pemerintah hanya membantu atau mendukung dalam hal pengaturan rute kapal.

“ Kalau sudah datang, kapal tersebut akan dioperasikan oleh ASDP,”ujarnya.

Ia menamabahkan, sementara rencana untuk operasi kapal ini meliputi Pelabuhan Poumako dan pelabuhan di wilayah pesisir pantai Mimika. Tetapi, kalau dilihat dari kondisi yang ada, kapal tersebut belum bisa dioperasikan di kampung-kampung, karena belum memiliki dermaga yang memadai.

Lanjutnya, selain itu, posisi kampung-kampung di pesisir pada umumnya terletak di bantaran sungai yang cukup dangkal dan sempit.  Sementara kapal ini memiliki ukuran yang cukup besar, sehingga tidak bisa berlayar melalui jalur sungai tersebut.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan menyiapkan dermaga di setiap distrik yang bisa dijadikan tambatan kapal.  Sambil menunggu, kapal ini akan melayani rute pelayaran Pelabuhan Poumako menuju Asmat dan Merauke. Dan sewaktu-waktu, bisa berlayar dari Poumako menuju Kaimana. Sehingga nantinya, pihaknya akan membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), untuk menangani pelayanan ini.

“ Dengan pelayaran dari Poumako-Agats-Merauke, maka akan ada dua kapal yang melayani masyarakat. Tapi, kami akan berupaya mempercepat pembangunan dermaga, sehingga bisa melayani masyarakat di pesisir pantai,”ungkapnya. (Acik N) 



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel