-->

Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Asdar

Para pelaku saat diberi arahan oleh ketua kerukunan Kei, Piet Rafra di Polres Mimika.
Para pelaku saat diberi arahan oleh ketua kerukunan Kei, Piet Rafra di Polres Mimika.
SAPA (TIMIKA) – Tujuh pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Asdar (23) pada Minggu (29/5) malam di salah satu warung makan di perempatan SP1-SP4, berhasil ditangkap Polisi.

 “Sudah kita amankan juga yang bersangkutan, jadi ada tujuh orang kita amankan, juga kendaraan ikut kita amankan. Sekarang lagi proses hukum,” kata Kapolres Mimika, AKBP H. Yustanto Mujiharso, SIK.,M.Si Senin (30/5), di halaman graha Eme Neme Yauware.

Kapolres menegaskan, penganiayaan yang dilakukan para pelaku kepada Asdar yang merupakan warga dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) tidak ada kaitannya dengan konflik yang terjadi antar warga beberapa waktu lalu.

“Itu memang kelompok anak-anak remaja saja yang mabuk. Jadi kejadian malam itu tidak ada kaitan dengan kejadian-kejadian sebelumnya. Hanya ada sensitifitas yang menyebabkan terjadinya penganiayaan itu,” jelas Kapolres.

Kapolres juga mengungkapkan bahwa, ketua kerukunan masyarakat Kei, Piet Rafra sudah mendatangi Polres Mimika pada malam itu juga, bahkan turut memberikan arahan kepada para pelaku berinisial NM, AR, DR (24), BT (29), MK (17), DK (21) dan DT (17), yang sudah berani bertindak melakukan penganiayaan dan mencoba memperkeruh situasi yang sudah mulai kondusif pasca konflik.

“Jadi dari kerukunan Kei juga menyesal atas kejadian itu, kenapa mereka (pelaku-red) yang pada umumnya dari masyarakat juga, kemudian dari kelompok-kelompok yang high levelnya sudah memahami tentang krisisnya situasi seperti saat ini, kok malah memperkeruh lagi. Kemarin kita sudah ngobrol panjang dengan tokoh dari Kei, kemudian kita via telepon juga dengan ketua KKSS, mereka sepakat semua dengan kondisi yang sudah aman seperti ini harus tetap terjaga,” terang Kapolres.

Kapolres mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Mimika untuk tidak melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji.
“Jangan sampai dikeruhkan lagi dengan perilaku-perilaku yang tidak terpuji, siapapun orangnya, baik itu dari kelompok mereka yang berdua ini (masyarakat Kei dan KKSS), maupun dari kelompok-kelompok lain. Nanti malah memicu konflik lagi,” tutur Yustanto.

Sebelumnya, pada Minggu (29/5) Asdar dianiaya pelaku di depot Blambangan perempatan SP1-SP4, sekitar pukul 19.10 WIT. Ketika itu, korban yang sementara makan, terkena hempasan dari pecahan kaca gelas yang dilempar salah seorang pelaku. Tak hanya itu, pelaku juga menganiaya korban.

Para pelaku kemudian meninggalkan lokasi kejadian dengan menggunakan mobil Avanza hitam DS 1519 MB. 

Atas peristiwa ini, isu yang diterima warga Timika bermacam-macam, mulai dari pembacokan hingga pembakaran rumah, bahkan penyerangan ke suatu pemukiman warga. Warga yang masih trauma dengan konflik antar kelompok yang baru-baru ini terjadi dan sudah diselesaikan melalui kesepakatan perdamaian, kembali menjadi resah.(Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel