-->

Biaya PSB SMKN 3 Mimika Diminta Dipertimbangkan

Suasana penerimaan siswa baru di SMKN 3 Kesehatan Mimika -  DOC SAPA
SAPA (TIMIKA) – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika, Yohanis Wantik meminta sekolah negeri jangan lagi menarik biaya dari orang tua murid untuk kegiatan fisik di Sekolah. Terkait Penerimaan Siswa Baru (PSB) khusus untuk SMKN 3 Mimika, diminta pertimbangkan kembali biaya PSB yang begitu mahal.

“ Terkait biaya PSB SMKN 3 Kesehatan yang mendekati angka Rp5 juta, ini sangat mahal. Padahal sekolah itu statusnya sudah menjadi negeri,”kata Yohanis Wantik kepada Salam Papua di Kantor DPRD Mimika, Senin (27/6).

Ia menambahkan, SMKN 3 sebelumnya adalah sekolah swasta yang baru dirubah status dari Yayasan ke Negeri. Sehingga, kalau sudah berstatus negeri, maka harus menyadari komitmen sekolah negeri. Dan kenapa pihaknya demikian, karena DPRD Mimika sudah menganggarkan untuk gedung sekolah dan penimbunan sudah dibantu. Namun kenyataannya sekolah masih melakukan penarikan kepada orang tua dengan jumlah yang besar.

“ Kalau menarik biaya PSB terlalu mahal seperti ini, lebih baik kembali ke Yayasan, karena sekolah Negeri jangan lagi menarik biaya,” ujarnya.

Lanjut Wantik, SMKN 3 ini sekolah Negeri, kalau swasta silahkan untuk melakukan penarikan biaya seperti itu. Karena swasta lebih fokus pada peningkatkan kualitas dan lainnya. Namun untuk sekolah negeri, tidak boleh pungut biaya.

Dengan demikian, kata dia, kalau ada sekolah Negeri yang pungut biaya besar, maka orang tua harus laporkan dan melakukan koordinasi dengan DPRD dalam hal ini Komisi C. Dan dalam kesempatan ini, pihaknya meminta kepada sekolah Negeri yang baru dibuka atau dimekarkan, kebutuhan sarana prasarana jangan bebankan ke orang tua. Tetapi sekolah membuat proposal pengajuan ke Dinas Pendidikan. Karena sekolah Negeri tanggung jawab Pemerintah, bukan beban orang tua murid.

 “Kami akan mengawal keluhan orang tua siswa dan memantau terus PSB sekolah Negeri. Jika ditemukan masih ada sekolah Negeri yang manarik biaya dari orang tua murid dengan jumlah yang besar. Maka sekolah tersebut tidak dianggarkan untuk dana sarana prasarana,” ungkapnya. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel