Bulog Turunkan Tim Pemantau Harga Bapok
pada tanggal
Tuesday, June 14, 2016
 |
| Kabulog Sub Divre Merauke, Zaid El Sabali |
SAPA (MERAUKE) – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) turunkan tim pemantau harga bahan pokok secara nasional di sejumlah pasar, termasuk di Merauke. Pantauan intens setiap hari guna mengantisipasi lonjakan harga di pasar saat bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Lebaran.
“Setiap hari petugas kami turun memantau. Memang ada kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok, kecuali beras masih relatif stabil,” kata Kepala Bulog Sub Divre Merauke, Zaid El Sabali, Senin (13/6).
Sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga diantaranya, cabe besar Rp45 ribu/kg, cabe keriting Rp50 ribu/kg, cabe rawit Rp55 ribu/kg, minyak goreng Rp10 ribu/kg, gula pasir Rp14 ribu/kg, bawang merah Rp60 ribu/kg, dan daging sapi Rp95 ribu/kg.
Sambungnya, meski kenaikan harga bahan pokok tak signifikan namun Bulog mengkuatirkan harga beras ikut naik. Untuk itu perlu terus dipantau jika harga beras naik dapat diantisipasi melalui operasi pasar.
“Beras relatif masih stabil, berkisar Rp8.000-Rp12.500/kg. Bulog Pusat sudah perintahkan OP, tapi kita kembali lagi pada kondisi harga yang masih stabil. Jadi belum perlu,” tuturnya. Seraya menjelaskan, jika dalam perkembanganya harga beras naik, Bulog Merauke siap melakukan operasi pasar.
“Kami sudah bersurat kepada Pemda, karena itu juga harus atas persetujuan Pemda Merauke. Tapi karena harga masih stabil, ya kita belum bisa OP,” terangnya.
Sebut Zaid, beras cadangan pemerintah (CBP) yang disiapkan Bulog sebanyak 100 ton. Beras cadangan itu siap selalu jika terjadi bencana alam, terjadi gejolak harga dan sebagainya. Sambungnya, kegiatan OP juga dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
“Misalnya pengusaha ingin OP beras, ya dia bisa menebus beras dari Bulog dengan harga Rp7.300/kg di gudang. Dan dia menjual dengan batas atasnya Rp7.900, tak boleh lebih,” tegasnya.
Ia menambahkan, tim pemantau harga akan bekerja hingga selesai Lebaran tahun ini.
“Sampai sekarang belum ada kenaikan harga beras yang signifikan, masih bisa dijangkau masyarakat,” pungkasnya.(Emanuel)