-->

Puteri Indonesia Apresiasi Institut Pertambangan Nemangkawi

SAPA (TIMIKA) – Puteri Indonesia asal Jawa Barat Evan Lysandra mengapresiasi adanya Institut Pertambangan Nemangkawi  yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang luar biasa di Papua dan banyak memberi manfaat tidak hanya bagi PT Freeport Indonesia (PTFI) tapi juga masyarakat Papua.

 “Institut Pertambangan Nemangkawi itu awal yang sangat besar, yang perlu dikembangkan terus. Dalam jangka panjang Institut ini sangat baik bukan hanya bagi Freeport, tapi juga masyarakat asli Papua. Sungguh sangat luar biasa karena saat saya berkunjung ke sana ternyata 90 persen yang belajar di Isntitut Nemangkawi itu anak-anak asli Papua. Ini suatu hal yang sangat baik bagi Papua,” kata Evan usai mengunjungi Institut Pertambangan Nemangkawi Jumat (17/6).

Evan menjelaskan, fasilitas yang dimiliki Institut Nemangkawi sudah lebih maju bila dibandingkan dengan lembaga pendidikan sejenisnya di daerah lain. “Saya mendapat suatu pengetahuan baru, karena yang diajarkan bukan hanya bagaimana cara mengoperasikan dan memperbaiki alat berat, tapi juga diajarkan tentang life style,” ujar Evan.

Evan berharap, para siswa yang belajar di Institut ini menggunakan kesempatan yang ada sebaik-baiknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang bisa digunakan untuk memperoleh masa depan hidup yang lebih baik.

“Saya juga berharap pemerintah dan lembaga lain seperti perguruan tinggi mendukung keberadaan institute ini karena kehadirannya sangat baik untuk pembangunan daerah,” kata Evan.

Sementara itu, Superintend Traineeship dan Support NMI, Suzan Kambuaya mengatakan, kunjungan Puteri Indonesia di Institut Pertambangan Nemangkawi dalam rangka melihat langsung kondisi serta aktifitas para siswa yang setiap hari melakukan aktifitas terkait dengan tambang PT. Freeport Indonesia.

 “Kunjungan ini untuk melihat secara langsung fasilitas pelatihan yang ada serta melihat juga para siswa mengikuti pelatihan di Nemangkawi. Pelatihan ini meliputi pelatihan mekanik, operator haul truck, bus, train miner dan simulator truck ,” kata Suzan kepada Salam Papua via seluler, Jumat (17/6).

Menurut Suzan, Institut yang didirikan pada tahun 2003 ini bertujuan melatih dan mempersiapkan anak Papua dengan ketrampilan dan keahlian dasar dalam dunia industri, agar siap dipakai untuk bekerja di perusahaan, terutama di PTFI.

Suzan membeberkan, peserta magang yang aktif saat ini mencapai 158 orang. Dari tahun 2003 sampai tahun 2015 sebanyak 2800 peserta magang IPN telah diserap PTFI menjadi karyawan permanen.

“Puteri Indonesia Lingkungan Hidup sangat antusias dalam melihat secara langsung bagaimana peserta magang dalam melatihkan diri untuk menguasai semua mesin industri yang dipelajari selama menjadi peserta magang. Karena peserta ini akan diambil untuk bekerja tanpa harus mengikuti proses tes atau dan lainnya seperti layaknya calon karyawan yang mengikuti tes kerja,” jelas Suzan.  (Maurits Sakbal)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel