-->

Mabes TNI Gelar Latihan Penanggulangan Konflik Sosial di Timika

Upacara Pembukaan Latihan Penanggulangan Konflik Sosial di Timika
SAPA (TIMIKA) – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar latihan penanggulangan konflik sosial, di Markas Kodim 1710/Mimika, Kamis (28/7).

Pembukaan kegiatan yang bertajuk, Koops TNI Wilayah Kodam 17 Cenderawasih melaksanakan operasi bantuan kepada Polri untuk melaksanakan perbantuan penanganan konflik sosial dalam rangka mendukung tugas pokok TNI, dipimpin Wakil Bupati Mimika, Yohahes Bassang, SE.,M.Si.

Hadir dalam pembukaan kegiataan ini, Danpuslat Kodiklat TNI Marsma TNI Timbang Sembiring, Wadan Kodiklat TNI Yadi Sutanandika Yadi Sutanandika Dirlat Kodiklat TNI Brigjen TNI Awaludin, Pabandya Ops Kodiklat TNI Kolonel Inf. Boni C Pardede, Pabandya Opslat Renlat Ditlat Kodiklat TNI Letkol Laut Dwi Adji Gultom, Kaurpam Denma Puslat Kodiklat TNI Kapten Inf Ali Sulaiman.

Selain itu hadir pula, Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI Hinza Siburian, Danrem 174/ATW Kol Inf Asep Setia Gunawan, Danbrigif 20 /IJK Letkol Inf Frits Williem Rizard Pelamonia, Danyon 754/ENK Mayor Inf. Johanis Paninusa, Danlanud Timika Letkol Pnb Agustinus Gogot Winardi, Danlanal Timika Letkol (P) Viktor Siagian, Dandim 1710/Mimika Letkol Inf Windarto, S.Sos, dan sejumlah perwira lainnya Se Garnizun Mimika.

Dalam amanah Wakil Bupati Mimika, Yohahes Bassang mengatakan, wilayah Papua saat ini sudah mengalami banyak masalah, baik dari sisi politik, ekonomi, pemerintahan maupun keamaman. Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja keras dari seluruh elemen masyarakat, bahwa sesungguhnya kita memiliki kemampuan untuk mewujudkan masyarakat Papua yang aman, damai mandiri dan sejahtera.

Namun sangat disesali, dibalik semua itu masih ada oknum masyarakat yang melakukan tindakan yang sangat merugikan menghancurkan generasi muda Mimika. Yaitu berawal dari minuman keras yang menimbulkan perkelahian lalu berujung mengakibatkan korban dan perang antar suku serta berbagai konflik.

“Prajurit TNI/POLRI dan pasukan gabungan sekalian yang saya hormati, saat ini konflik sudah menjadi dari bagian kehidupan manusia. Ketika orang memperebutkan sebuah wilayah yang berbentuk sebidang tanah saja, namun juga sumberdaya alamnya,” kata Bassang.

Lanjut Bassang, konflik terjadi ketika tujuan masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan pendapat yang seharusnya bisa diselesaikan tanpa kekerasan.

“Didalam kelompok sosial selalu ada individu dan organisasi yang bertentangan dengan pemerintah yang berupa konflik non-fisik, namun itu tetap juga dapat berkembang menjadi benturan fisik lalu menjadi kekerasan yang akhir dari konflik tersebut akan menimbulkan Disintegrasi pada Bangsa Indonesia,” ujar Bassang.

Bassang menanmbahkan, pada saat ini Tentara Nasional Indonesia, akan melaksanakan operasi bantuan kepada Polri untuk menegakkan keadilan, yang selanjutnya TNI dituntut mampu mambantu Pemda dalam penanganan konflik sosial.

“Untuk mewujudkan TNI yang bersatu dalam pelaksanaan penanganan konflik sosial harus bersatu secara utuh sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012, tentang penanganan konflik sosial dan peraturan pemerintah Nomor 2 Tahun 2015, tentang perlu melaksanakan latihan kesiap siagaan penerapan prosedur mekanisme operasi bantuan TNI kepada Polri,” jelas Bassang.

Sementara itu, usai upacara pembukaan, Wakil Bupati Mimika, Yohahes Bassang melihat langsung perlengkapan kesiapsiagaan menghadapi konflik yang dimiliki TNI. (Red)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel