-->

Satu Mobil Dibakar di Kwamki Narama

Mobil Isuzu Panther yang dikemudikan Petrus Beanal, dibakar oleh sekelompok warga di Iliale, Kwamki Narama. (Istimewa)
SAPA (TIMIKA) – Satu unit mobil Isuzu Panther warna hijau, Minggu (24/7) sekira pukul 18.30 WIT di bakar sekelompok warga di Jalan Iliale, tepatnya di depan Gereja Santo Petrus Distrik Kwamki Narama, Timika-Papua. Selain mobil di bakar, dua penumpang mobil juga dianiaya dengan cara di panah.

Data yang berhasil dikumpulkan Salam Papua di TKP menyebutkan, awalnya mobil yang di kendarai Petrus Beanal, warga Kampung Olaroi, Distrik Kwamki Narama pada sore hari keluar dari Kampung Olaroi menuju SP 5, dengan tujuan mengantar anak-anak ke asrama sentra pendidikan. Namun sekembalinya dari SP 5, jalan di depan Gereja Santo Petrus sudah di palang warga.

Petrus Beanal yang melihat jalan tersebut sudah dipalang kemudian memberhentikan kendaraannya. Namun, sekelompok warga yang melihat mobil dalam keadaan berhenti langsung berdatangan sambil melepaskan anak panah dari busur yang mereka pegang.

Karena panik, Petrus Beanal kemudian mencoba memacu kendaraannya. Namun, karena upaya untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan mobil terasa sulit, Petrus Beanal kemudian bersama lima penumpang lainnya  keluar dan langsung lari menyelamatkan diri ke dalam hutan.

Saat akan menyelamatkan diri ke dalam hutan, sekelompok warga tersebut terus mengejar sambil melepaskan anak panah, sehingga mengakibatkan Petrus terkena panah pada bagian telapak tangan kanan. Sedangkan seorang penumpang, yaitu Kepala Kampung Olaroi Thomas Kum terkena panah pada bagian badan belakang.

Aparat Kepolisian Polres Mimika yang mendapat laporan dari warga terkait kejadian ini, langsung menuju TKP dan mencari para korban yang melarikan diri masuk ke dalam hutan. Beruntung kedua korban yang dipanah berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Kedua korban kemudian dibawa ke RSMM Caritas untuk mendapat perawatan medis.

Polisi kemudian kembali mencari empat penumpang lainnya, yaitu  istri dan anak dari kedua korban. Namun, saat kembali ke TKP petugas mendapatkan kabar jika istri dan kedua anak Thomas Kum sudah berhasil menyelamatkan diri ke Jalan Agimuga-Mile 32, tepatnya di sekitar Gereja Kingmi Jemaat Rehobot, kompleks bapak Janes Natkime.

Saat polisi mendatangi Istri dan kedua anak Thomas Kum di Jalan Agimuga, sekira pukul 23.00 WIT, polisi mendapatkan informasi jika istri Petrus Beanal, yakni Maria Ningsih Beanal telah  diamankan pada salah satu rumah warga di sekitar TKP.

Akhirnya dengan cepat polisi menuju tempat yang dimaksud, bersama dengan ketua DPRD Mimika, Elminus B Mom, untuk menjemput korban.

Saat tiba dirumah yang dimaksud, ketua DPRD berkoordinasi dengan warga sekitar. Setelah berkoordinasi, korban kemudian dibawa kerumah ketua DPRD.

Karena kondisi korban sedang shock, ketua DPRD berkoordinasi dengan polisi agar korban dapat diambil keterangannya esok harinya.

“Beliau belum bisa diambil keterangannya, jadi besok saja setelah kondisinya agak baikan. Dan juga kita akan buat adat karena korban sudah ditemukan selamat,” kata Elminus disela-sela koordinasi bersama petugas, yang dipimpin langsung Wakapolres Mimika, Kompol I Gusti Gede E Adhinata.

Sementara itu Wakapolres Mimika saat diwawancara di halaman rumah ketua DPRD Mimika mengatakan bahwa, kronologis kejadian ini masih berkaitan dengan konflik perang adat di Kwamki Narama. Selanjutnya isu awal yang berkembang di masyarakat bawah atas kejadian ini terdapat korban meninggal dunia, namun ternyata itu tidak benar, dalam hal ini seluruh korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, meski dua korban mengalami luka panah.

Masyarkat dari para korban juga sudah diimbau oleh petugas, bahwa atas kejadian ini tidak oleh melakukan gerakan tambahan, dalam hal ini kembali melakuan penyerangan terhadap kelompok warga yang melakukan pengrusakan dan penganiyaan terhadap para korban.

“Tadi saya sudah mengimbau kepada masyarakat yang korban, tidak usah melakukan gerakan tambahan. Besok dari pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan dan akan menuntaskan kasus ini. Untuk pelanggaran hukum kita akan usut tuntas sambil kita juga mengedepankan kultur yang ada. Kerugian meterial satu unit mobil dibakar, dan tidak ada korban jiwa, semuanya aman dan selamat, namun ada sebagian yang luka dan kita sudah bawa ke rumah sakit. Ini ada hubungan dengan perang Kwamki Lama, tapi ada juga hubungan dengan kelompok warga Iliale (warga dari korban pembunuhan atas nama Genius Kogoya beberapa waktu lalu-red),” terang Adhinata. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel