-->

Kabupaten Merauke Juara Umum PEDA-KTNA 2016

Perwakilan Kabupaten Meraukesaat menerima piala - SAPA INDRI
SAPA (TIMIKA) – Kabupaten Merauke kembali mempertahankan gelar sebagai juara umum dalam Pekan Daerah-Kelompok Tani Nelayan Andalan (PEDA-KTNA) VI Tingkat Provinsi Papua yang diselenggarakan selama lima hari sejak 1-5 Agustus 2016, di Kabupaten Mimika. Kabupaten Merauke mempertahankan juara umum untuk kedua kalinya, karena berhasil menyabet juara satu dalam tujuh lomba kegiatan, dan juara dua di tiga lomba kegiatan.

Sedangkan untuk Kabupaten Mimika selaku tuan rumah mendapat runner up dengan perolehan juara satu sebanyak enam lomba kegiatan, juara dua di satu lomba kegiatan, dan juara tiga di tiga lomba kegiatan.

Sementara dalam sambutan Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe yang dibacakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Papua, Ir Robert Edi Purwoko,.M.Si dalam penutupan kegiatan ini mengatakan, PEDA-KTNA VI yang dilaksanakan di Kabupaten Mimika merupakan sebuah forum petani dan nelayan untuk melakukan koordinasi dan komunikasi langsung dengan pemerintah dan stakeholder lainnya. Dimana dalam rangka mengembangkan kelembagaan petani-nelayan untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil tanaman pangan, holtikultura, peternakan, perkebunan, perikanan, dan kehutanan.

“Dengan adanya komunikasi dan koordinasi ini bisa meningkatkan ketersediaan pangan dan papan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan peningkatan pendapatan para petani dan nelayan,”kata Robert, di Graha Eme Neme Yauware, Jumat (5/8).

Ia menambahkan, sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan memegang peranan penting dalam perekonomian. Mengingat sektor ini disamping menyediakan pangan dan papan, juga penyumbang Produk Domsetik Regional Brutto (PDRB), penyedia bahan baku industri, penghasil devisa, dan penyerap tenaga kerja yang cukup besar.

“Untuk mencapai keberhasilan tersebut, peran serta kelembagaan petani – nelayan mutlak diperlukan, dikarenakan lembaga ini dapat membangkitkan semangat dan tanggungjawab, serta kemandirian dalam meningkatkan pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan menuju peningkatan kesejahteraan,” tuturnya.

Provinsi Papua, lanjut dia, memiliki SDA yang cukup besar dan melimpah, yang bisa mendukung penyediaan bahan pangan dan papan masyarakat, baik masa sekarang atau akan datang. Dimana pertumbuhan penduduk per tahun, kurang lebih sebesar 5,39 persen, sehingga membutuhkan konsekuensi dapat meningkatkan permintaan terhadap pangan dan papan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

“Untuk itu, bukan hanya teknologi pertanian yang dibutuhkan, tapi peran dari penyelenggara penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan perlu dioptimalkan,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, sebagai petani dan nelayan yang tangguh harus memiliki berbagai keterampilan dalam menerapkan inovasi teknologi, baik teknis maupun sosial. Dengan memiliki kemampuan dalam meningkatan pendapatan, mampu menghadapi berbagai resiko usaha tani, dan memiliki kekuatan mandiri, baik individu maupun kelompok, dalam menghadapi usaha dan bisnis di bidang pertanian, perikanan, dan kehutanan.

“Manajemen pertanian sangat dibutuhkan, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian,” ujarnya.

Di penutupan PEDA  VI Provinsi Papua 2016 ini, pihaknya meminta kepada semua pemangku kepentingan yang ada di daerah untuk mengimplementasikan kesepakatan yang telah dirumuskan, meningkatkan koordinasi, dan keterpaduan dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, demi tercapainya keberhasil pembangunan di bidang tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

“Dengan peran serta semua pihak di daerah dan termasuk mengalokasikan pembiayaannya, maka memantapkan persiapan Provinsi Papua dalam mengikuti Pekan Nasional Pertemuan Petani – Nelayan (PENAS) 2017 di Nangroe Aceh Darussalam (NAD),”ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia PEDA KTNA VI Provinsi Papua Ir. B Sinta Saragih dalam laporannya mengatakan, selama kegiatan PEDA VI ini ada 16 kegiatan dari tiga bidang, yaitu bidang kemitraan dan jaringan informasi agribisnis, bidang pengembangan wirausaha dan kesadaran lingkungan, serta bidang pengembangan teknologi dan kualitas produksi agribisnis.

“Perlombaan yang dilaksanakan ini diikuti oleh kontingen PEDA, dimana perlombaan ini untuk menguji ketrampilan  dan penguasaan teknologi, dan mempererat hubungan kekeluargaan antara petani-nelayan sebagai kontingen PEDA VI,” katanya.

Menurut dia, setelah pelaksanaan PEDA KTNA VI di Kabupaten Mimika, pelaksanaan selanjutnya akan dilakukan di Kabupaten Jayawijaya pada 2019 nanti. Dimana ini merupakan hasil rembug utama KTNA yang dilaksanakan pada 2 Agustus 2016, dan diikuti oleh 17 kabupaten/kota se Provinsi Papua.

“Sebagai tuan rumah Kabupaten Jayawijaya harus mempresentasikan kesiapan terhadap pelaksanaan PEDA nanti. Dimana presentasi ini akan disampaikan pada Rembug Utama yang dilakukan di Jayapura,” tuturnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama usai penutupan PEDA,  Anggota Komisi B DPRD Mimika Hady Wiyono berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan perubahan juga peningkatan terhadap para petani dan nelayan, telebih kepada pendampingan dari pemerintah daerah.

“Tentunya kami apresiasi sukses nya PEDA VI ini, dan hasilnya ini dapat memberikan dampak positif, terutama kepada petani dan nelayan.  Untuk nelayan ini kemarin saya lihat di stand sudah ada program dari pusat, seperti program penampungan ikan dari para nelayan yang nantinya akan dibawa ke pelabuhan pendaratan ikan (PPI),”ujarnya. (Indri Yani Pariury).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel