-->

Distanbun Mimika Diminta Siapkan Program Swasembada Pangan


Hadi Wiyono

SAPA (TIMIKA) -  Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Mimika, diminta menyediakan program untuk mendorong program Swasembada Pangan yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat. 

“Kalau pemerintah kabupaten tidak konsentrasi menjalankan program Swasembada Pangan ini, maka petani kita tidak akan pernah berhasil mewujudkannya,” kata Anggota Komisi B DPRD Mimika, Hadi Wiyono saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (7/9). 

Menurutnya, bicara tentang program Swasembada Pangan, Distanbun  harus konsentrasi penuh untuk menjalankan program apa saja yang akan dilakukan dimasa mendatang. Salah satunya adalah menyediakan saluran irigasi, lahan persawahan, bibit padi, pupuk yang dibutuhkan petani untuk menggarap program tersebut. 

“Semua yang dibutuhkan petani dalam program tersebut, harus disiapkan dengan benar. Kalau itu sudah siap, baru program bisa berjalan bagus. Jangan hanya sekedar buat program, tapi tidak pernah berhasil,”jelas Hadi.

Lanjutnya, selain menyediakan fasilitas infrastuktur yang memadai bagi para petani. Distanbun juga harus menyiapkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), yang mempunyai kemampuan dibidang pertanian. Ini bertujuan, guna membina para petani yang akan menjalankan program Swasembada Pangan. Jika Distanbun tidak menyediakan, maka tentu saja para petani akan mengeluh terhadap pemerintah. 

“Kita suruh petani tanam padi, tapi kalau tidak ada yang mengarahkan mereka, sama saja mubasir. Makanya PPL itu sangat dibutuhkan untuk mendampingi para petani, melaksanakan program Swasembada Pangan,”tutur Hadi.

Dirinya menyarankan, agar 2017 mendatang, instansi tersebut harus menyediakan sebuah program kerja khusus Swasembada Pangan. Sehingga dalam pembahasan APBD 2017 nanti Komisi B DPRD Mimika, akan mendorong peningkatan anggarannya dalam rangka mewujudkan program Swasembada Pangan itu.

“Saya sarankan, Dinstanbun buat program, lalu ajukan dalam dalam APBD. Nanti kita akan dorong, sehingga ada sebuah targat yang harus kita capai bersama. Kalau tanpa ada program yang jelas, saya yakin program ini tidak akan jalan baik,”ujar Hadi. 

Belum adanya, sebuah program Swasembada Pangan yang jelas di Kabupaten Mimika, membuat beberapa waktu lalu para petani padi di Kampung Limau Aisri (SP 5) mengeluh. Para petani ini mengaku bahwa, pemerintah belum mendatangkan bibit padi dari luar daerah. 

“Akibatnya musim penanaman padi tersebut, sudah tidak bisa dilakukan lantaran musim hujan sudah hampir berakhir dan kini tiba saatnya musim kemarau yang panjang,”kata Hadi. (Ervi Ruban)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel