-->

Insentif Guru Honorer Masuk Lewat Rekening Masing-masing

Terlihat Para Guru Honorer Saat Melakukan Aksi  di Halaman Kantor Bank Papua
SAPA (TIMIKA) – Tuntutan ratusan guru honorer yang mengabdikan dirinya untuk mengajar di sejumlah sekolah baik wilayah pesisir, pedalaman maupun perkotaan akhirnya terjawab sudah. Setelah, pada Jumat (16/9) uang insentif yang mereka nantikan sudah dimasukan lewat rekening mereka masing-masing melalui Bank Papua.

Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dispendasbud) Mimika, Jenny O Usmani mengatakan, untuk insentif guru honorer sudah tidak ada masalah lagi. Sebab, pihaknya telah menyelesaikan verifikasi data sebelum waktu yang ditentukan, yakni tanggal 15 September.
   
Kini kata Jenny, sejak Jumat kemarin uang insentif mereka sudah ditransfer melalui Bank Papua ke rekening mereka masing-masing. Sehingga, sudah tidak ada pembayaran secara manual lagi. 

“Yang punya nomor rekening saja yang kita layani, karena kita tidak bayar secara manual. Data gurukan sudah terverifikasi sebelum tanggal (15/9), dan sudah kami laporkan kepada pak bupati.  Sekarang inikan tinggal dari Bank Papua memposting saja,”ujar Jenny ketika ditemui di Rumah Negara, Jalan Cenderawasih, Poros SP 3, Jumat (16/9).

Jenny menyebutkan, dari hasil verifikasi data tersebut, ada sekitar 995 guru yang akan menerima insentif, baik yang mengajar di sekolah negeri maupun swasta.

“Dari hasil verifikasi tersebut sebagai acuan bagi dinas untuk membuatkan Surat Perintah Membayar (SPM). Dan, pebayaran sesuai Perbup,” katanya.
Sementara itu, di Kantor Bank Papua, Jalan Yos Sudarso pada Jumat kemarin, ratusan guru honorer terus berdatangan untuk mendapatkan informasi apakah insentif mereka sudah ditransfer atau belum. Hal ini mengakibatkan, aparat Kepolisian harus menyiagakan personilnya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kapolsek Mimika Baru, Kompol I Gede Putra, SH.,SIK yang menemui ratusan guru ini meminta agar mereka tidak melakukan tindakan anarkis yang bisa merusak fasilitas umum, atau mengganggu nasabah Bank Papua yang lainnya.

Sementara seorang guru, Hendrik kepada wartawan menjelaskan, kehadiran mereka untuk  bisa melihat hasil data verifikasi. Karena mereka berharap, data tersebut  dapat ditempel sehingga transparan.   

“Kami dijanjikan data itu, tapi sampai sekarang belum kami terima. Kami mau data itu ditempel biar transparan. Jadi sampai sekarang kami belum tahu siapa-siapa yang dapat dan yang tidak dapat insentif,” kata  Hendrik di halaman belakang Bank Papua.

Hendrik mengatakan, guru honorer berpatokan pada pernyataan Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang, SE., M.Si saat aksi mereka pada 25 Agsustus lalu. Saat itu Wabup Bassang menjanjikan, bahwa seluruh guru honorer yang menerima insentif pada sementer sebelumnya tetap akan menerima insentif semester akhir tahun ajaran 2015-2016.

“Makanya yang datang ke sini adalah guru honorer yang menerima insentif semester sebelumnya,” katanya.

Dikatakan Hendrik, beberapa waktu lalu telah ada pertemuan tertutup yang dilakukan oleh Kepala Dispendasbud dengan beberapa kepala sekolah dan mengaskan, bahwa dalam pembayaran insentif pihaknya tetap berpatokan pada Perbup Nomor 6 Tahun 2016, tentang Tambahan Penghasilan Bagi Pendidik Pegawai Negeri Sipil dan Bukan Pegawai Negeri Sipil, serta Tenaga Kependidikan Pegawai Negeri Sipil dan Bukan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika.

Jika demikian, maka penerima insentif pada semester sebelumnya tetap terancam tidak menerima insentif untuk periode semester akhir tahun ajaran 2015-2016.

“Patokan kami adalah janji Wakil Bupati. Kalau memang kurang, Wakil Bupati sudah sampaikan untuk ajukan penambahan anggaran,” tuturnya.
Terkait informasi pencairan, kata Hendrik, perwakilan guru honorer sudah menemui pihak Bank Papua. Informasinya, pencairan insentif sedang diproses.

“Lambat karena mereka setorkan hard copy SP2Dnya ke bank. Sementara pihak bank meminta soft copynya karena data terlalu banyak. Soft copy sudah mereka serahkan kemarin sore, tapi saat bank sudah tutup, begitu informasinya,” tutur Hendrik.( Indri Yani Pariury/CR4)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel