-->

Oknum Polisi Diduga Aniaya Dokter RSUD Mimika

Bangunan RSUD Mimika

SAPA (TIMIKA) – Dokter Gusti, yang bertugas pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan seorang oknum polisi berpangkat Brigadir berinisial FK.

Humas RSUD Mimika,  Lucky Mahakena menjelaskan bahwa, peristiwa ini terjadi di IGD pada Senin (12/9) sekitar pukul 18.30 WIT. Ketika itu, oknum polisi tersebut yang mengalami kecelakaan lalulintas masuk IGD dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Dokter Gusti yang menanganinya kemudian mencium adanya aroma alkohol, sehingga dokter memasangkan infus.

Saat dipasangkan infus, pasien tersebut tersadar dan menolak untuk dipasangkan infus, hingga terjadi keributan antara dokter dan pasien.

“Pasien naik tempat tidur,saat itu dokter cium ada ada indikasi alkohol, sehingga dokter pasang infus dan oksigen. Dia kaget dan  sadar kemudian melakukam perlawanan. Dia tidak mau diapasang infus. Saat itu terjadi keributan antara dokter dengan pasien,” tutur Luky ketika dijumpai di Kantor Pelayanan Polres Mimika Senin malam.

Lanjut Luky, disaat terjadi keributan, sang dokter meminta kepada pasien untuk tetap tenang, sebab di dalam IGD banyak pasien juga yang dalam keadaan darurat. Namun entah mengapa, pasien tersebut tiba-tiba menganiaya dokter.

“Saat itu dokter mengatakan di IGD ini banyak pasien dalam kondisi darurat, jadi kalau bisa tenang. Entah bagaimana dia tiba-tiba pukul dokter,” ujarnya.

Menurut Luky,  saat melakukan penganiayaan, anggota Brimob yang bertugas di RSUD kemudian merelainya. Selanjutnya, pasien tersebut meninggalkan IGD.

“Setelah pemukulan tersebut pasien langsung pergi meninggalkan RSUD, setelah dilerai oleh anggota Brimob yang ditugaskan melakukan pengamanan di RSUD Mimika,” katanya.

Luky menambahkan, sekitar 15 menit kemudian, pasien tersebut kembali ke IGD dengan membawa sebilah benda tajam.  Bahkan, kata Luky keluarga dari pasien tersebut juga datang ke IGD karena mendapatkan informasi bahwa, pasien tersebut mendapatkan penganiayaan di RSUD. Namun tidak terjadi keributan, hingga akhirnya keluarga dari pasien tersebut kembali ke rumah masing-masing

“Kami pada prinsipnya menjaga rumah sakit khususnya IGD. Karena disitukan pasien darurat. Kalau terjadi apa-apa kami yang disoroti. Artinya pengamanan Rumah Sakit sendiri seperti apa. Ini resikonya cukup besar,” tuturnya.

Dikatakan Luky, kasus ini sudah dilaporkan kepada Propam Polres Mimika. Dan, atas petunjuk Direktur Rumah Sakit, bahwa kasus ini harus diproses secara hukum.

“Dokter atas nama Gusti mendapatkan penganiayaan pada bagian wajahnya. Dan  sudah dilaporan ke Polres Mimika, sekaligus meminta untuk permohonan visum,” terang Luky.

Sementara itu Wakapolres Mimika Kompol I Gusti Gede Era Adhinata SIK, ketika dihubungi via selulernya Senin malam mengatakan, bahwa saat ini dirinya belum mendapatkan informasi adanya penganiayaan tersebut.

“Nanti kita akan kroscek kejadian tersebut. Kita belum mendapatkan informasi terkait dengan anggota yang melakukan penganiayaan terhadap dokter di RSUD Timika,” tutur Era.(CR4)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel