-->

Pedagang Pasar Gorong-Gorong Pertanyakan Bantuan Pemda

Pedagang Pasar Gorong-Gorong
SAPA (TIMIKA) - Warga mempertanyakan kejelasan bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika pasca terbakarnya pasar Gorong-Gorong, Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru yang telah terjadi beberapa bulan lalu. Sesuai dengan perjanjian yang telah disampaikan kepada para pedagang yang mengalami musibah kebakaran.

“Kami para pedagang yang mengalami pasca kebakaran yang telah terjadi dan menimpa para pedagang yang setiap hari berjualan di Pasar Gorong-Gorong sampai saat ini belum mendapatkan penjelasan terkait janji Pemda Mimika dalam membangun kembali fasilitas pasar yang terbakar. Namun informasi terkait bantuan ini kami tidak pernah mengerti apa yang membuat sehingga perjanjian di awal tahun 2016 hingga sekarang tidak jelas,” jelas mama Aligonda Nokoro di Pasar Gorong-Gorong kepada Salam Papua Kamis (14/1).

Lanjut Aligonda, informasi yang tersebar di luar saat ini bahwa pasca kejadian yang terjadi di pasar bukanlah dibakar oleh oknum tertentu, namun terbakar sendiri.

“Sehingga kami para pedagang menekankan bahwa kejadian itu karena dibakar orang, sehingga kami menderita seperti sekarang. Masalah pasar ini jelas sehingga pemda perlu memperhatikan itu bukan membiarkan berlarut-larut, penderitaan para pedagang yang berjualan,” terang Aligonda.

Hal yang sama disampaikan kepala Pasar Gorong-Gorong, La Sarudi, dengan mengatakan bantuan Pemda Mimika kepada para pedagang Pasar Gorong-Gorong sesuai dengan informasi yang telah kami terima dari Asisten I Bidang Pembangunan Kabupaten Mimika, Damianus Katiop bahwa telah di anggarkan dalam APBD tahun 2016 ini.

“Selain itu sesuai informasi juga bahwa sejauh ini Pemkab Mimika telah melakukan konsultasi dengan dengan Kementrian Sosial di Jakarta guna membahas terkait dengan adanya pasca kebakaran pasar Gorong-Gorong dengan data kongkrit 76 keluarga yang masuk dalam daftar korban kebakaran,” jelas La Sarudi.

Lanjut Lasarudi, aktifitas para pedagang di pasar saat ini masih tetap menggunakan lapak-lapak sementara untuk berjualan.
“Selain itu para pedagang ini masih mengambil barang jualan dalam bentuk pinjaman modal sehingga menjual dengan berbagi hasil karena barang dagangan milik mereka tidak ada lagi,” terang Lasarudi.

Pihaknya berharap agar perhatian pemda melalui anggaran bantuan dapat diberikan kepada para warga pasca korban pasar Gorong-Gorong yang dibakar, agar bisa dapat membangun kembali fasilitas jualan yang layak untuk digunakan.

“Karena sekarang ini, kami hanya berjualan dengan apa adanya yang kami dimiliki,” ungkap Lasarudi. (Maurits Sakbal) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel