Tembok Pasar Sentral yang Jebol Ditutup
pada tanggal
Tuesday, February 9, 2016
SAPA (TIMIKA) - Plt Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Anita Rachmat.P Jeujanan kepada Wartawan mengatakan, saat ini pihaknya telah menutup kembali tembok pagar yang telah dijebol.
“ Luas Pasar Sentral 14 hektar, karenanya dari awal pembangunan sudah diberikan pagar sebagai batas dengan rumah penduduk. Namun karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, maka pagar itu jebol. Namun saat ini sudah kami tutup,”kata Anita kepada wartawan saat berada di SPBU Nawaripi, Rabu (3/2).
Anita mengatakan, tembok pasar yang dijebol sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Tembok ini dijebol dengan alasan tidak akses jalan dari rumah penduduk ke pasar. Dan tembok yang jebol tersebut, pihaknya sudah pernah melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan, yang nantinya akan dilakukan perbaikan secara swadaya. Namun kegiatan tersebut tidak pernah terjadi, sehingga pihaknya mengambil sikap untuk menutup sendiri tembok yang sudah jebol tersebut.
“ Perbaikan terhadap tembok pasar ini sudah menjadi program kami di tahun ini. Sehingga sedikit demi sedikit, tembok-tembok yang rusak akan diperbaiki,”ujarnya.
Kata Anita, kalau melihat dari alasan penjebolan tembok pasar karena tidak ada akses jalan, Disperindag sebelumnya sudah pernah melakukan koordinasi dan melakukan perjanjian. Dimana pada saat kepemimpinan Kepala Disperindag yang lama, bahwa lima meter di belakang tembok pasar dipergunakan untuk jalan. Sehingga warga yang rumahnya di belakang tembok pasar akan dilakukan pembongkaran. Karena sudah mengganggu akses jalan umum.
“ Lima meter di belakang tembok pasar, kalau menurut perjanjian akan digunakan untuk akses jalan. Karenanya ini akan dikoordinasikan lagi dan dilihat perjanjian yang sudah ada,”tuturnya.
Ia menambahkan, penutupan tembok yang sudah dijebol sendiri, dikarenakan sudah banyak kasus kriminal yang terjadi di pasar, khususnya pencurian. Karena tembok pagar yang terbuka, akan digunakan para pelaku untuk melarikan diri.
“ Kami minta dukungan dari semua warga, khususnya yang berada di wilayah Pasar Sentral untuk menjaga fasilitas yang dimiliki pemerintah. Karena fasilitas ini, dibangun untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,”ungkapnya. (Indri Yani Pariury)
“ Luas Pasar Sentral 14 hektar, karenanya dari awal pembangunan sudah diberikan pagar sebagai batas dengan rumah penduduk. Namun karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, maka pagar itu jebol. Namun saat ini sudah kami tutup,”kata Anita kepada wartawan saat berada di SPBU Nawaripi, Rabu (3/2).
Anita mengatakan, tembok pasar yang dijebol sudah terjadi sejak dua tahun lalu. Tembok ini dijebol dengan alasan tidak akses jalan dari rumah penduduk ke pasar. Dan tembok yang jebol tersebut, pihaknya sudah pernah melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan, yang nantinya akan dilakukan perbaikan secara swadaya. Namun kegiatan tersebut tidak pernah terjadi, sehingga pihaknya mengambil sikap untuk menutup sendiri tembok yang sudah jebol tersebut.
“ Perbaikan terhadap tembok pasar ini sudah menjadi program kami di tahun ini. Sehingga sedikit demi sedikit, tembok-tembok yang rusak akan diperbaiki,”ujarnya.
Kata Anita, kalau melihat dari alasan penjebolan tembok pasar karena tidak ada akses jalan, Disperindag sebelumnya sudah pernah melakukan koordinasi dan melakukan perjanjian. Dimana pada saat kepemimpinan Kepala Disperindag yang lama, bahwa lima meter di belakang tembok pasar dipergunakan untuk jalan. Sehingga warga yang rumahnya di belakang tembok pasar akan dilakukan pembongkaran. Karena sudah mengganggu akses jalan umum.
“ Lima meter di belakang tembok pasar, kalau menurut perjanjian akan digunakan untuk akses jalan. Karenanya ini akan dikoordinasikan lagi dan dilihat perjanjian yang sudah ada,”tuturnya.
Ia menambahkan, penutupan tembok yang sudah dijebol sendiri, dikarenakan sudah banyak kasus kriminal yang terjadi di pasar, khususnya pencurian. Karena tembok pagar yang terbuka, akan digunakan para pelaku untuk melarikan diri.
“ Kami minta dukungan dari semua warga, khususnya yang berada di wilayah Pasar Sentral untuk menjaga fasilitas yang dimiliki pemerintah. Karena fasilitas ini, dibangun untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,”ungkapnya. (Indri Yani Pariury)