-->

Pemkab Mimika Akan Gelar Pertemuan Dengan Toga dan Tomas

SAPA (TIMIKA) -  Menyikapi konflik yang terjadi antara dua kelompok warga di Kota Timika, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika akan menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat (tomas), tokoh agama (toga), musyawarah pimpinan daerah (muspida) dan muspida plus guna mencari titik terang agar konflik antara dua kelompok ini segera diakhiri.

Sekda Mimika Ausilius You,S.Pd,MM kepada Salam Papua di Koramil 1710-03 Timika mengatakan, pemerintah daerah telah mengumpulkan tokoh-tokoh dari kedua kelompok warga yang konflik. Serta dari tomas, toga, muspida dan muspida plus. Untuk membicarakan dan menyepakati harus damai.

Implementasi dari perdamaian ini, pihaknya langsung turun ke lapangan. Namun saat dilakukan koordinasi, pihaknya mendapatkan informasi, bahwa pada salah satu kelompok warga ada korban yang meninggal. Karenanya, pihaknya pergi untuk melihat dan menyaksikan.

“Dari jatuhnya korban meninggal tersebut, kami Pemkab Mimika ikut berbela sungkawa. Atas meninggalnya korban dari salah satu kelompok tersebut. Dan semoga arwah korban diterima disisiNya,” kata Sekda You.

Ia menambahkan, pada saat mendatangi dan melihat jenasah korban, ada permintaan dari keluarga korban, dimana Timika harus aman dan damai. Jadi harus duduk bersama mencari solusi bersama. Selain itu ada beberapa penyampaian lainnya. Dan apapun yang disampaikan, akan diteruskan ke Bupati dan Wakil Bupati.

Lanjutnya, pemerintah daerah bukan memihak satu kubu, tetapi berada ditengah-tengah. Dan kedatangan ke korban jenasah, ini karena ada permintaan dari keluarga korban, maka pemerintah datang ke keluarga korban. Untuk menyaksikan adanya kejadian dan korban yang meninggal.

“Permintaan dari keluarga korban, juga meminta waktu satu minggu untuk berduka,” katanya.

Kata dia, dari kondisi tersebut, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan tomas dari kedua kelompok. Agar kegiatan dan gerakan yang dilakukan tidak menimbulkan konflik dan korban.

Sementara untuk pembuatan perda tentang konflik. Sekda mengatakan, lewat pertemuan penyelesaian konflik oleh kedua belah pihak, bahwa sudah ditekankan adanya kesepakatan untuk tidak boleh ada korban yang berjatuhan. Dan apabila ada peristiwa yang terjadi, untuk tidak mengatasnamakan suku. Tetapi oknum atau individu yang melakukannya. Sehingga tidak melibatkan kelompok.

“Kalau ada masalah antara individu jangan membawa nama-nama kelompok. Dan individu yang bersalah harus dihukum, seperti undang-undang yang berlaku. Sehingga bukan kelompok yang bertikai,”terangnya.

Kata dia, dan kedepan pihaknya akan melakukan pertemuan lagi. Untuk melakukan pembahasan dalam penanganan konflik ini.

“Kami akan melakukan pertemuan kembali dengan toga dan tomas, karena dalam pertemuan pertama belum selesai,”ungkapnya. (Muji)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel