-->

Rektor Uncen Minta Mahasiswa Berdemo Tanpa Hambat Civitas

SAPA (JAYAPURA)– Demontrasi yang sering dilakukan mahasiswa Uncen Jayapura disertai pemalangan kampus disikapi Rektor Universitas Cenderawasih, Onesimus Sahuleka.

Ia mengatakan, silahkan mahasiswa demo. Itu hak untuk berpendapat dimuka umum, namun jangan sampai berdampak terhadap penyelenggaraan kegiatan civitas akademika di kampus tersebut. Pihaknya tidak melarang aksi demontrasi yang dilakukan mahasiswanya di Kampus Uncen tersebut selama tak menghambat aktivitas kampus.

 “Kami tidak melarang mereka (mahasiswa) mengemukakan pendapat, itu baik ya kan. Pendapat itu baik, yang merupakan koreksi kita sebagai pimpinan, dosen dan tenaga administrasi,” kata Rektor Ones Sahuleka.

Hanya saja, ia mengharapkan agar penyampaian aspirasi yang dilakukan mahasiswa tersebut, tidak menghambat mekanisme akademik maupun non akademik yang ada di kampus itu.

 “Ya, kita harapkan demo itu tidak menghambat kegiatan di kampus,” ujarnya.

 Menurutnya, hal ini yang harus disadarkan, termasuk peran dari semua pihak seperti insan pers sebagai suatu sarana untuk menyebarkan informasi kepada mahasiswa tentang fungsi mahasiswa itu dengan baik, sehingga mereka bisa sadar.

Kata Ones Sahuleka, semua komponen anak bangsa yang ada di Tanah Papua, termasuk pemerintah daerah, DPR Papua dan orang yang berkecimpung didunia pendidikan dan masyarakat Papua punya kewajiban bersama-sama membangun Uncen ini ke depan. Rektor menghimbau kepada mahasiswa untuk belajar sungguh-sungguh.

“Oleh karena itu, saya katakan adek-adek datang ke Uncen untuk belajar, ya belajar. Siapkan diri baik-baik, oleh karena itu, dengan kehadiran Komisi V DPRP itu salah satu cara bagaimana kita bisa mau sama-sama menyadarkan mahasiswa untuk menjalankan fungsi-fungsi mereka dengan baik sebagai mahasiswa,” ujarnya.

 Dengan berbagai aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang disertai dengan pemalangan kampus, membuat Uncen Jayapura dikenal sebagai kampus yang sering melakukan demo.

 Untuk memulihkan nama baik Uncen Jayapura ini, Rektor Ones Sahuleka mengatakan bahwa hal itu bukan saja tanggungjawab civitas akademika Uncen saja, termasuk mahasiswa, tetapi semua harus bersinergi.

 “Karena sudah saya katakan senantiasa buat mahasiswa, siapa lagi yang nanti membangun Uncen ini, kalau bukan kita. Kapan lagi mau bangun itu, kalau tidak dari sekarang,” ujarnya.

 Soal demo yang dilakukan mahasiswa apakah sudah ada sanksi yang diberikan? Rektor Ones Sahuleka mengakui bahwa sejak awal sudah berkomitmen dan telah ada aturan akademik dan kode etik yang harus ditaati.

“Konsekuensi dari pelanggaran kode etik itu, ada sanksinya dan itu sudah jelas ada di peraturan akademik yakni sanksi secara lisan, tertulis dan sanksi yang memberatkan, misalnya tidak mengikuti pendidikan sekian semester, bahkan kalaupun itu bisa dikeluarkan kalau tidak memenuhi syarat misalnya IPK-nya, tidak meneylesaikan studi sesuai waktunya kita akan lakukan drop out. Dan itu akan kita lakukan,” imbuhnya. (Arjun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel