-->

Masyarakat Kamoro Tidak Setuju Kilo 10 Ditutup

John Nakiaya
SAPA (TIMIKA) – Bendahara Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) dan juga Tokoh Masyarakat (Tomas) Kamoro, John Nakiaya mengatakan, dirinya tidak setuju lokalisasi kilo 10 yang berada di Desa Kadun Jaya ditutup pasalnya terkait dengan masalah kesehatan akibat tidak terkontrol serta tindak kriminalitas yang berimbas dari penutupan lokalisasi.

Kata dia, dirinya tidak setuju dengan informasi akan ditutupnya lokalisasi kilo 10, sehingga dirinya meminta kepada Pemkab Mimika dan DPRD Mimika untuk melihat secara bijak, pasalnya prostitusi tersebut sudah ada dari dahulu kala dan harus disikapi baik oleh kedua lembaga tertinggi di Mimika agar tidak berdampak buruk bagi Mimika kedepannya.

Menurutnya, dengan adanya lokalisasi yang berada di kilo 10, sangat baik karena bisa menampung para PSK yang hendak bekerja dan tidak berkeliaran di luar, sehingga aktivitas dari lokalisasi bisa terkontrol dari pihak terkait pasalnya apabila lokalosasi tersebut telah tutup maka tidak ada yang mengkoordinir yang nantinya akan berdampak pada kehidupan malam yang bebas di Mimika.

“bapak tidak setuju karena sistem prostitusi itu bukan barang baru dan sudah dari jaman dulu sudah ada, dan bahkan diseluruh dunia itu ada bukan hanya ada di Indonesia saja, saya pikir apa yang Pemerintah bikin untuk melokalisir PSK-PSK itu saya pikir hal yang baik supaya tempat prostitusi terpusat disatu tempat dan tidak berkeliaran dimana-mana,” ujarnya saat dihubungi via telpon, Sabtu (9/7).

Lanjut John, apabila lokalisasi tersebut tutup maka kedua lembaga tinggi di Mimika tidak bijaksana dalam mengambil keputusan, karena akan berdampak pada keharmonisan hubungan keluarga dikarenakan perselingkuhan akibat dari para PSK yang telah berkelompok dan membuka tempat prostitusi dilingkungan yang berdekatan langsung dengan masyarakat, dengan cepatnya penularan penyakit berbahaya dikalangan penjajah seks akibat dari tidak terkontrolnya kesehatan karena setiap PSK mempunyai kartu yang diberikan oleh Dinsos sebagai salah satu pengawasan.

“Sangat tidak bijaksana kalau itu ditutup akan berdampak pada keluarga karena perselingkuhan dan tidak terkontrol kegiatan oleh pihak terkait sehingga akan menimbulan penyakit menular seksual, dan kalau bisa buat PSK yang masih berkeliaran diluar agar dimasukan kesana supaya terkontrol kesehatannya,” jelasnya.

Lebih lanjut John menjelaskan bahwa apabila penutupan lokalisasi tetap dilakukan maka tindak kriminalitas untuk perempuan semakin tinggi, pasalnya tidak ada tempat yang layak untuk menjual beli seks.

“Yang berikutnya itu, tindak kriminal terhadap perempuan akan tinggi, karena tidak ada tempat untuk menyalurkan hasrat khusus bagi yang belum berkeluarga,” ujarnya.

Oleh sebab itu dirinya mengharapkan apabila tetap akan dilakukan penutupan lokalisasi, sebaiknya dipikirkan dulu dampak yang akan terjadi bagi masyarakat, akibat tidak dikoordinir dengan baik oleh pihak terkait.

“jadi kita lihat dampak yang terjadi kalau kilo tutup,” pungkasnya.(Ricky Lodar)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel