-->

Pemerintah Diminta Menormalisasi Sungai di Kampung Kadun Jaya

Ketua Bamuskam Kampung Kadun Jaya Abdul Rohim saat menunjukkan wisma di Km 10 yang terendam air


SAPA (TIMIKA)
– Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam)  Kampung Kadun Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Abdul Rohim meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika untuk segera melakukan menormalisasi sungai-sungai yang ada di Kota Timika, khususunya di wilayah Kampung Kadun Jaya.

Ia mengatakan, banjir di Kampung Kadun Jaya, khususnya kilometer 10 (Km10) sudah terjadi dua kali dalam 2016. Ini terjadi, karena adanya luapan dari dua sungai yang melintasi kampung ini. Dan luapan air sungai  yang menyebabkan terjadinya banjir, bukan hanya berasal dari hujan. Tetapi juga berasal aliran sungai Kota Timika, yang muaranya di Kampung Kadun Jaya.

“ Jadi kalau hujan deras, Kampung Kadun Jaya ini seperti penampungan. Sehingga dimana-mana terjadi banjir,”kata Rohim.

Lanjutnya, dengan seringnya banjir ni, maka menunjukkan kalau sistim drainase di Kota Timika, khususnya di Kampung Kadun Jaya ini tidak bagus. Kenapa dirinya mengatakan seperti itu? Ini dikarenakan, banjir yang melanda kampung ini sudah terjadi dua kali. Namun tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah. 

“ Kami minta DPU Mimika untuk segera menormalisasi sungai di Kampung Kadun Jaya,”kata Abdul Rohim kepada Salam Papua di kediamannya, Selasa (16/8).

Ia menambahkan, dengan banjir ini, pemerintah daerah dan DPRD Mimika harus turun langsung ke lapangan, untuk meninjau tempat-tempat yang terkena musibah, khususnya di Kampung Kadun Jaya dan secara umum di Kota Timika ini. Dengan turun langsung ke lapangan, diharapkan ada tindakan nyata dari pemerintah. Karena kalau tidak ditangani dengan segera, maka masyarakat yang mengalami musibah ini akan menderita. Karena tidak bisa beraktifitas dengan semestinya, apakah itu pendidikan, perekonomian, dan perdagangan.

“ Dengan banjir ini, kegiatan di Kampung Kadun Jaya, khususnya di RT 1-RT 6 Km 10 lumpuh total. Karena 90 persen banjir melanda Kampung Kadun Jaya,”ungkapnya.

Kata dia, Kalau ini tidak segera ditangani, maka lama kelamaan Kota Timika ini akan terendam. Buktinya, setiap hujan lebat yang melanda Kota Timika dan sekitarnya, pasti terjadi banjir dimana-mana. Hal ini harus segera disikapi oleh pemerintah daerah.

“ Lama-lama kota ini terendam. Karena air yang mengalir ini tidak jelas arah pembuangannya. Sehingga kalau hujan turun dengan derasnya, banjir dimana-mana, seperti di Km 10,”ujarnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga meminta kepada pemerintah daerah untuk melihat masyarakat yang menjadi korban banjir. Dalam arti, masyarakat yang terkena banjir ini membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah. Dan perlu diketahui, bahwa selama ini, pemda mengambil pajak dari tempat hiburan malam (THM) di Kampung Kadun Jaya. Sehingga pihaknya meminta ada perhatian dari pemda saat terkena musibah.

“ THM di Km 10 ini semuanya bayar pajak. Jadi apa salahnya, kalau terjadi banjir pemerintah daerah mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Disini juga masyarakat Mimika, sehingga butuh perhatian juga,”tuturnya.

Dari pantauan Salam Papua di lapangan, sebanyak enam wisma yang ada di lokalisasi Km 10 terendam banjir. Dari kondisi tersebut, beberapa penghuni wisma ada yang mengungsi ke tempat lain. Walaupun ada sebagian yang bertahan di lokasi banjir. (Red)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel