-->

Dinas Pendidikan Menengah Mimika Lepas Tim Pemberantasan Buta Aksara

Wakil Bupati Mimika Yohanes Bassang ketika menyematkan tanda pengenal kepada tim pemberantasan buta aksara. SAPA/ Ricky

SAPA (TIMIKA) – Dinas Pendidikan Menengah (Dispenmen) Kabupaten Mimika melalui Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI), melepas sedikitnya 60 orang yang tergabung di dalam tim Pengemban Program Pendidikan Buta Aksara ke 12 Distrik yang ada di wilayah Mimika, baik di wilayah pedalaman maupun pesisir. Tim ini nantinya akan melakukan pendataan, serta mengajar selama kurang lebih 4 bulan kedepan.

Tim ini dilepas oleh Wakil Bupati Yohanes Bassang, SE.,M. Si, disalah satu hotel, di Jalan Yos Sudarso, Senin (14/9).

Hadir dalam acara ini, Kepala Dispenmen Armin Wakerkwa, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Petrus Yumte, dan Kabid PNFI Ignasius Batmomolin, M.Pd.

Wabup Bassang dalam sambutannya mengatakan, tim yang dibentuk untuk dilepas ke 12 distrik merupakan tugas mulia yang diemban. Dalam artian, tugas yang diberikan untuk pergi melayani Tuhan, namun bukan dalam bentuk Tuhan melainkan manusia yang mempunyai keterbatasan.

Menurutnya, sebagai orang yang terpanggil dalam tim tersebut harus bisa melayani Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artian, bukan melayani Tuhan secara langsung melainkan umat Tuhan yang ada di pesisir serta pedalaman, bahkan yang ada di dalam Kota Timika yang jauh dari keterbatasan pendidikan akibat dari faktor ekonomi, dan beberapa faktor lainnya.

“Kita ke gereja dan mesjid tentu kita berdoa dan berbuat baik kepada Tuhan, tapi kita tidak layani Tuhan seperti orang, tapi Tuhan itu kita layani lewat manusia,” katanya.

Dengan tugas yang diemban dan dilaksanakan, pastinya Tuhan akan menuntun dalam setiap langkah juang tim dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat di tempat dimana di tugaskan.

“Tuhan akan tersenyum melihat bapak ibu, ketika bapak ibu ditempatkan dan bisa betul-betul melakukan pembinaan buta aksara,” ujarnya.

Dengan kondisi wilayah tidak bersahabat dengan masyarakat, dirinya mengharapkan agar dalam kondisi apapun tugas yang diemban harus dilaksanakan apabila didasari pada rasa tanggung jawab, dan semangat.  Karena menurutnya, keberhasilan dari tim akan dilihat dari berapa banyak buta aksara yang bisa 3 M (Menulis, Menghitung, Membaca).

“Tentu bapak ibu mungkin kita juga dapat banyak informasi di pedalaman dengan kondisi seperti apa, tapi sungguh kita harap bapak ibu bisa menunaikan tugas dengan rasa tanggung jawab dan semangat. Kalau semangat dalah hidup apapun tantangannya semua akan terlewati,” jelasnya.

Sementara itu, laporan Ketua Panitia yang juga menjabat sebagai Kabid PNFI pada Dispenmen, Ignasius Batmomolin M,Pd mengatakan, tim tersebut berjumlah 60 orang yang terbagi ke dalam 12 kelompok. Dimana, dalam satu kelompok berjumlah lima orang. 

 “Jadi ada 60 orang itu kita kirim ke 12 Distrik,” katanya.

Dijelaskan, tim yang diturunkan akan melakukan pendataan dan mengajar. Selain itu, tim monitoring akan melakukan kunjungan ke masing-masing disitrik pada awal minggu terakhir di bulan September.  Dan, monitoring kedua akan dilakukan pada bulan Desember minggu pertama. Sehingga, kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih 4 bulan.
“Kita akan lakukan monitoring pada akhir September dan Desember minggu pertama, dan kita lakukan ini selama 4 bulan,” jelasnya.

Sementara itu, sebagai simbolis pelepasan tim, Wabup Bassang menyematkan tanda pengenal kepada semua ketua tim, yang terdiri dari 12 Distrik diantaranya,  Distrik Mimika Timur Jauh, Distrik Jita, Distrik Kuala Kencana, Distrik Mimika Timur Tengah, Dsitrik Mimika Barat Jauh, Distrik Tembagapura, Distrik Mimika Timur, Distrik Mimika Barat Tengah, Dsitrik Agimuga, Distrik Mimika Baru, Distrik Mimika Barat dan Distrik Jila.(Ricky Lodar)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel