-->

Pembangunan Smelter di Mimika Butuh Waktu

SAPA (TIMIKA) – Dalam kunjungan Anggota Dewan  DPRD Mimika ke Pabrik Smelter di Gresik beberapa waktu lalu, dinilai banyak menemukan hal positif yang bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi semua anggota Dewan dalam membangun Kabupaten Mimika.

Ketika ditemui Salam Papua di Gedung DPRD Selasa (24/5), Wakil Ketua II DPRD Mimika Nataniel Murib mengakui, bahwa kunjungan yang mereka lakukan dalam program studi banding ke Gresik, menemukan jawaban langsung dari  Bupati Kabupaten Gresik Dr. Ir. H. Sambiri Halim Radianto, S.T., M.Si,.  yang bernilai sangat positif bagi anggota Dewan Mimika, untuk dijadikan bahan pembelajaran dalam pembangunan Mimika.

Bupati Gresik menjelaskan bahwa, sejak adanya pembangunan smelter di Gresik, kesejahteraan masyarakat Gresik menjadi terbantu yakni, dengan adanya pembangunan jalan, perumahan bagi warga, selokan pembuangan air dan masih banyak hal menguntungkan lainnya. 

Namun untuk mewujudkan pembangunan smelter di Timika, Nataniel Murib menyampaikan bahwa, hal itu bisa saja terjadi karena keputusan ada di dua patokan besar, yakni Presiden dan Masyarakat pemilik hak ulayat.

Untuk sekarang  ini adalah tugas anggota dewan untuk gencar melakukan sosialisasi terkait untung dan rugi adanya smelter di Mimika. Kalau seandainya ada persetujuan dari masyarakat selaku pemilik hak ulayat, maka tinggal menunggu tandatangan presiden RI dalam mengeahkan adanya pembengunan smelter tersebut.

“Selama melakukan studi banding, Kami menemukan banyak hal yang menginspirasi dalam mendorong pembangunan di Mimika. Terkait adanya smelter, itu juga banyak memberikan dampak yang memihak kepada Masyarakat. Untuk pembangunan smelter di Timika, itu butuh pendekatan kusus dengan masyarakat sebagai pemilik tanah, serta  tentuhnya butuh waktu untuk mewujudkan itu semua,” tuturnya.

Dari pengakuan Bupati Gresik, pembangunan smelter bisa berlangsung cepat yakni, cuman tiga atau empat tahun. Dalam pembangunan smelter pun tentunya atas dasar persetujuan dari masyarakat, serta lahan yang ditentukan untuk pembangunan smelter harus jelas. Kemudian harus mendatangkan orang –orang yang memang berkompoten serta ahli dalam mengelolah pembangunan, dan mengoerasi berjalanya perusahaan smelter tersebut.

Dirinya menjelaskan, untuk mewujudkan pembangunan smelter di Mimika tentunya butuh keseriusan anggota dewan serta Pemerintah Kabupaten. Mengingat hal ini bertujuan untuk membangun kemajuan Mimika, maka seharusnya masyarakat  bisa bekerja sama dengan pemerintah, sehingga apa yang dilakukan pemerinta bisa berjalan tanpa hambatan.

“Ini merupakan tugas yang harus dijalani legislator dan pemerintah secara serius. Kalau hal ini jadi, itu berarti diperuntukan kesejahteraan masyarakat, maka dari itu masyarakat harus mendukung biar kerja pemerintah lancar,” ungkapnya. (CR1)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel