-->

Palang Perempatan SP1 - SP4 Akhirnya Dibuka

Aksi pemalangan oleh warga Kamoro di perempatan SP1-SP4 - SAPA / SALDI
SAPA (TIMIKA) – Aksi pemalangan jalan yang kembali dilakukan warga dari Kampung Kamoro Jaya di perempatan SP1-SP4 sejak Selasa (13/6) malam hingga siang hari yang memacetkan arus lalu lintas. Namun upaya keras aparat kepolisian, pemerintah dan tokoh masyarakat, palang akhirnya dibuka dan jenazah korban laka tunggal dikembalikan ke rumah duka.

Kasus laka tunggal yang terjadi pada Senin (13/6) malam dan menewaskan Margaretha Emaru (72), berujunga pada aksi pemalangan jalan di perempatan SP1-SP4 malam itu juga. Hal itu terjadi disebabkan pelaku yang berprofesi sebagai tukang ojek yang membonceng korban, melarikan diri setelah korban terjatuh dan meninggal dunia.

Upaya keras aparat kepolisan pada malam itu dengan melakukan koordinasi bersama tokoh dan masyarakat Kamoro, pemalangan akhirnya dibuka sekitar pukul 01.00 WIT, Selasa (14/6).

Namun pada siangnya sekitar pukul 13.00 WIT, warga kembali melakukan pemalangan jalan dan melakukan pembakaran ditengah jalan. Pasalnya, mereka belum mendapat jawaban dari pihak kepolisian terkait pelaku yang melarikan diri setelah kejadian laka tunggal itu. Permintaan warga masih sama seperti sebelumnya, meminta kepolisian segera menangkap pelaku yang diduga menyebabkan korban meninggal dunia serta meminta perhatian pemerintah terhadap hal ini.

Pelaku Dicari

Jawaban dari kepolisan yang dilontarkan Wakapolres Mimika, Kompol Yuvenalis Takamully, mengatakan bahwa, pihaknya sementara berupaya mencari dan menangkap terduga pelaku yang berprofesi sebagai tukang ojek.

“Kita harap keluarga korban tetap sabar, kasih kita waktu untuk bekerja. Saat ini anggota sementara mencari informasi terkait dengan kecelakaan tersebut. Kalau semua mau berbicara, ini jadi soal. Sehingga mari apabila ada masyarakat yang melihat kejadian itu, segera berikan keterangan kepada polisi untuk mengungkap kasus ini,” terang Takamully dihadapan warga dan keluarga korban.

Sore harinya utusan pemerintah daerah yang diwakili asisten I Setda Mimika, Chistian Karubaba, mendatangi warga. Dalam penyampaian dirinya mengatakan, mewakili pemerintah daerah turut berduka cita atas meninggalnya korban dalam peristiwa laka tunggal Senin malam.

Kristian juga meminta agar Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) selaku lembaga adat yang mewakili masyarakat Kamoro khususnya dari pihak korban, dapat memberikan pemahan kepada warganya, sehingga warga dapat memahami bahwa persoalan ini dapat diselesaikan tanpa harus melakukan aksi-aksi anarkis lainnya.

“Saya tahu perasaan keluarga terluka atas kepergian saudara sekaligus mama kita Margareta. Namun sebagai pemerintah daerah kami meminta keluarga tetap bersabar dan tidak terprovokasi dengan isu-isu sehingga membuat keadaan tidak aman,” terangnya.

Sebagai wujud perhatian dari pemerintah daerah terhadap keluarga korban, pemerintah memberikan bantuan alakadarnya berupa bahan makanan dan sejumlah uang untuk prosesi pemakaman sekaligus kegiatan-kegiatan ibadah atas meninggalnya korban. Serta diminta agar almarhum Margaretha Emaru segera dimakamkan.

Setelah bertemu dan berdialog secara dekat dengan masyarakat serta tokoh-tokoh adat dari Lemasko, warga akhirnya mengijinkan untuk palang dibuka. Sekitar pukul 18.00 WIT aparat berhasil membuka palang dan membersihkan sisa-sisa pembakaran ditangah jalan, situasi berangsur kondusif. (Saldi Hermanto)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel