-->

Pemain Sepakbola PON Harus Bermental Profesional

Christ Yarangga
SAPA (JAYAPURA) – Salah satu pengurus Asprov PSSI Papua, Jack Kamasan Komboy mengingatkan pemain sepakbola PON Papua bermental profesional. Tak terpengaruh dengan pergantian pelatih dari Djoko Susilo ke Christ Yarangga.

Kata mantan kapten Persipura itu, pemain sepakbola PON Papua sebaiknya fokus mempersiapkan diri untuk pertandingan PON XIX Jawa Barat, November mendatang.

“Mulai kini pemain harus belajar menuju ke arah pemain profesional. Kedepan tak hanya akan bermain di PON, namun akan bermain di liga yang digulirkan di Indonesia,” kata Jack, Kamis (16/6).

Katanya pergantian pelatih dalam sebuah tim sepakbola adalah hal biasa. Ini tak hanya terjadi di Indonesia, bahkan di klub luar negeri sekalipun. Pergantian pelatih PON adalah hak Asprov PSSI Papua.

“Kalau ada pemain berkomentar harus menyesuaikan dengan pelatih baru, saya pikir itu salah. Harusnya bagaimana mereka melaksanakan setiap program latihan yang diberikan pelatih kini,” ucap legislator Papua itu.

Menurutnya, Christ Leo Yarangga bukan orang baru dalam dunia sepakbola. Pada PON 1993 lalu, Christ berperan ketika kala itu tim sepakbola Papua meraih medali emas.

“Kalau tidak salah, ketika itu Papua mengalahkan Aceh dengan skor 9-2 dan David Saidui mencetak gol dengan pantatnya. Kehadiran Christ sebagai pelatih PON harusnya memberikan dampak atau semangat positif untuk pemain. Bagaimana mereka berpikir menjadi pemain besar suatu saat nanti,” katanya.

Kata Jack, siapapun pelatih yang ditunjuk Asprov PSSI Papua, pemain harus mengikuti program latihan. Tak perlu terpengaruh dengan kondisi itu.

“Suatu saat anda akan main di liga-liga besar dan akan mengalami hal seprti ini. Inilah waktunya belajar menjadi pemain profesional. Kecuali yang diganti atau dibubarkan adalah pemain di tim,” imbuhnya.

 Pekan lalu, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua resmi memberhentikan Djoko Susilo, pelatih yang berhasil mengantarkan sepakbola Papua meraih satu tiket PON Jawa Barat mendatang.

“Kami resmi memberhentikan Joko Susilo sebagai pelatih kepala beserta dua asistennya,” jelas Ketua Umum asosiasi provinsi (Asprov) PSSI Papua, Benhur Tomi Mano, beberapa waktu lalu.

Katanya, pergantian pelatih PON Papua merupakan hal yang sangat prinsip dan tidak harus diketahui oleh publik.

“Tapi yang terpenting adalah kita ingin bahwa tim sepakbola Papua juara,” kata Wali Kota Jayapura yang juga Ketua Umum Persipura itu. (Arjun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel