WWF Bantu Pemkab Biak Kelola Potensi Laut
pada tanggal
Friday, June 24, 2016
SAPA (BIAK) - Organisasi internasional World Wide Fund for Nature (WWF) Perwakilan Indonesia akan membantu Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengelola potensi laut Pulau Biak yang sangat kaya dan menjanjikan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.
CEO WWF Indonesia Benja Mambai di Biak, Rabu, mengatakan, WWF punya pengalaman kerja sama dengan pemkab di berbagai daerah Provinsi Papua dan Papua Barat dalam mengelola program konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
"Kehadiran kantor WWF di Pulau Biak menjadi wujud nyata komitmen organisasi dalam menjadi mitra pemkab untuk berbagi pengalaman melaksanakan program konservasi laut Pulau Biak," kata Benja Mambai.
Ia mengakui, berbagai tenaga ahli konservasi lingkungan, kehutanan dan penelitian dimiliki WWF Indonesia telah siap memberikan dukungan kepada Pemkab Biak Numfor untuk memberikan pengetahuan terkait pengelolaan program konservasi di sekitar Teluk Cenderawasih.
Benja mengharapkan dengan hadirnya kantor WWF ke-32 di Pulau Biak diharapkan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam melaksanakan program konservasi lingkungan di Pulau Biak untuk dikelola dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Awal dari pelaksanaan dukungan WWF kepada pemkab, menurut Benja, telah melaksanakan ekspedisi Teluk Saereri yang melakukan survei dan pendataan terhadap potensi alam laut, hutan dan lingkungan.
"Ekspedisi Teluk Saereri 2016 telah melakukan pendataan potensi kekayaan alam laut, lingkungan dan hutan pada sembilan kampung tersebar di tiga kabupaten, yakni Biak, Nabire dan Kepulauan Yapen," ungkap putra daerah Papua yang menjabat CEO WWF Indonesia.
Kantor Perwakilan WWF di Pulau Biak beralamat di kompleks perkantoran eks PT Biak Mina Jaya, kawasan Kampung Samau Distrik Biak Kota yang diresmikan Wakil Bupati Herry Ario Naap pada Selasa (21/6). (Ant)
CEO WWF Indonesia Benja Mambai di Biak, Rabu, mengatakan, WWF punya pengalaman kerja sama dengan pemkab di berbagai daerah Provinsi Papua dan Papua Barat dalam mengelola program konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.
"Kehadiran kantor WWF di Pulau Biak menjadi wujud nyata komitmen organisasi dalam menjadi mitra pemkab untuk berbagi pengalaman melaksanakan program konservasi laut Pulau Biak," kata Benja Mambai.
Ia mengakui, berbagai tenaga ahli konservasi lingkungan, kehutanan dan penelitian dimiliki WWF Indonesia telah siap memberikan dukungan kepada Pemkab Biak Numfor untuk memberikan pengetahuan terkait pengelolaan program konservasi di sekitar Teluk Cenderawasih.
Benja mengharapkan dengan hadirnya kantor WWF ke-32 di Pulau Biak diharapkan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam melaksanakan program konservasi lingkungan di Pulau Biak untuk dikelola dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Awal dari pelaksanaan dukungan WWF kepada pemkab, menurut Benja, telah melaksanakan ekspedisi Teluk Saereri yang melakukan survei dan pendataan terhadap potensi alam laut, hutan dan lingkungan.
"Ekspedisi Teluk Saereri 2016 telah melakukan pendataan potensi kekayaan alam laut, lingkungan dan hutan pada sembilan kampung tersebar di tiga kabupaten, yakni Biak, Nabire dan Kepulauan Yapen," ungkap putra daerah Papua yang menjabat CEO WWF Indonesia.
Kantor Perwakilan WWF di Pulau Biak beralamat di kompleks perkantoran eks PT Biak Mina Jaya, kawasan Kampung Samau Distrik Biak Kota yang diresmikan Wakil Bupati Herry Ario Naap pada Selasa (21/6). (Ant)