-->

Dewan Merasa Tidak Dihargai saat Kunjungi RSUD Mimika

Foto bersama DPRD dan perwakilan manajemen RSUD Mimika
SAPA (TIMIKA) – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika mengunjungi RSUD Mimika untuk mengecek penggunaan dana Otonomi Khusus (Otsus). Namun dalam kunjungan itu, direktur RSUD Mimika tidak berada ditempat, sehingga dewan merasa tidak dihargai. Padahal, sejak jauh hari pihak dewan telah mengirim surat terkait rencana kunjungan ini.

“Penggunaan dana Otsus di RSUD itu yang mana saja, karena kesehatan di prioritaskan dari dana Otsus. Tetapi sangat disayangkan, karena tidak ada pimpinan, PPTK (Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan) juga tidak ada. Kedepan harus ada, agar kita bisa melihat laporan dengan tepat. Kedepan hargai surat dari DPRD, karena semua anggaran itu DPRD yang tetapkan, jadi wajib untuk di cek,” jelas Antonius Kemong, sekretaris komisi B DPRD Mimika, saat bertemu dengan pihak Humas RSUD Mimika, Selasa (19/7).

Dalam kunjungan ini, dipimpin langsung wakil ketua II DPRD Mimika, Nathaniel Murib, bersama sejumlah anggota dewan lainnya. 

Nathaniel Murib sendiri mengatakan, kunjungan ini sudah menjadi tanggungjawab dewan untuk mengecek secara langsung penggunaan dana Otsus. Sebab, dana Otsus yang diberikan pemerintah sepenuhnya digunakan pihak RSUD untuk kepentingan masyarakat, khususnya masyarakat asli Papua.

“Kami datang untuk mengecek kegiatan yang menggunakan dana Otsus, dan ini tanggungjawab kami,” ujar Nataniel. 

Nathaniel mengatakan, pihak RSUD Mimika seakan-akan tidak memiliki beban dan tanggungjawab. Sebab, dana yang diberikan pemerintah melalui Otsus, harusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan di RSUD, sehingga masyarakat tidak perlu berobat keluar daerah. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat yang terpaksa berobat keluar daerah dan lebih memilih berobat pada klinik-klinik yang ada di Timika dibanding harus berobat ke RSUD Mimika.

“Otsus harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, sehingga masyarakat Mimika tidak perlu lagi berobat keluar Timika,” katanya.

Sementara itu, Antonius Kemong menambahkan, sekecil apapun penggunaan dana Otsus harus tetap di awasi penggunaan dan peruntukkannya. Jika kegiatan yang bersumber dari dana Otsus, maka harus disampaikan secara detail penggunaannya dan untuk apa saja, serta laporan pertanggungjawabannya tidak boleh bersamaan dengan dana-dana lainnya, harus dipisahkan khusus penggunaan dana Otsus.

“Kedepan kami harus melihat laporan dengan tepat, karena semua anggaran itu wajib di cek,” kata Antonius Kemong.

Selanjutnya, dewan juga meminta kepada pihak RSUD terkait beberapa data pasien yang tidak memiliki keluarga, namun sudah dibiayai oleh dana Otsus. Data yang diminta akan dijadikan perbandingan kedepannya, hal itu untuk pembuktian penggunaan dana Otsus oleh RSUD Mimika.

Pihak Humas RSUD Mimika, Luky Mahakena, menyampaikan permintaan maafnya kepada pihak dewan, karena disaat kunjungan ke RSUD Mimika, pimpinan RSUD sedang tidak berada ditempat. 

“Kami minta maaf yang sebesar-besarnya karena pimpinan kami lagi ikut kegiatan di luar. Kami tidak punya kapasitas dalam pemberian informasi, tetapi minimal kami bisa menyampaikan kunjungan ini ke pimpinan kami, karena ini merupakan hal penting bagi kita semua,” kata Luky. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel