-->

Fasilitas di SMK Negeri 1 Akan Didorong

Komisi C DPRD Mimika berada di ruang praktek jurusan bangunan di SMKN 1 Kuala Kencana
SAPA (TIMIKA) – Kekurangan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Negeri 1 Kuala Kencana menjadi perhatian Komisi C DPRD Kabupaten Mimika. Sebagai bentuk perhatian maka kekurangan itu akan didorang dalam pembahasan anggaran baik dalam APBD perubahan atau APBD 2017. 

Wakil ketua komisi C Philipus Wakerkwa, kepada wartawan di kantor DPRD, Selasa (16/8) mengatakan, keadaan SMK Negeri 1 sebenarnya sangat memperihatinkan dan masih banyak kekurangan yang perlu dan harus dilengkapi. Sebab, sekolah ini milik pemerintah namun fasilitasnya sangat minim, dan yang harus diperhatikan adalah ruangan praktek yang kondisinya saat ini tidak layak digunakan. 

“Kami akan dorong dalam anggaran untuk kekurangan sekolah ini agar fasilitas pendukung disekolah ini bisa digunakan oleh siswa, dan menjadikan siswa SMK yang siap dipakai setelah lulus nanti,” ungkap Philipus.

Sementara itu, H Muhamad Asri yang juga anggota komisi C menambahkan, khusus untuk sekolah kejuruan seperti SMK Negeri 1 ini, ruang praktek yang dimiliki harus terbuka dan tidak bisa tertutup, sebab akan menjadi pengap ketika siswa melakukan praktek, dan itu akan menggangu. Saat ini yang sangat dibutuhkan SMK Negeri 1 adalah gedung praktek terbuka, karena saat ini masih gunakan praktek dalam ruangan kelas dan gedungnya sudah tidak layak. 

“Sangat dibutuhkan gedung praktek yang terbuka dan pantas. Tempat yang sekarang digunakan sebagai ruang praktek sebenarnya tidak layak karena ruang kelas yang dijadikan tempat praktek. Disaat mereka praktek dan mengetes mesin yang sudah di kerjakan, pasti ada CO2 asap diruangan dan itu bisa menjadi racun,” tutur Asri.

 “Terkait akan mendorong ke anggaran kami sangat menginginkan agar SMK Negeri 1 ini dilengkapi fasilitas yang baik, karena sekolah ini adalah salah satu sekolah yang bisa menyiapkan tenaga-tenaga siap pakai untuk PTFI (PT Freeport Indonesia),” tambah Asri.

Hal ini penting sekali menurut Asri, jika saja tenaga anak-anak Timika tidak siap pakai untuk PTFI, tentunya PTFI akan mendatangkan tenaga kerja dari luar.  Dan jika hal ini terjadi maka sangat disayangkan. 

“Saya sangat apresiasi terhadap PT Trakindo Utama yang sudah membantu beberapa alat praktek dan membuat kontrak kerja dengan beberapa sekolah kejuruan di Timika, ini luar biasa dan kami sangat berterimakasih,” kata Asri. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel