-->

SMK Negeri 1 Kurang Disiplin Waktu Masuk Sekolah

Para siswa menjalani KBM di SMK Negeri 1 Kuala Kencana
SAPA (TIMIKA) – Wakil ketua komisi C DPRD Kabupaten Mimika, Philipus Wakerkwa menilai bahwa SMK Negeri 1 Kuala Kencana kurang disiplin waktu masuk sekolah dalam mengikuti kegiatan belajar dan mengajar. 

“Kami lihat disini tidak ada disiplin waktu, karena siswa datang ke sekolah tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah, meski kendala yang disampaikan adalah transportasi,” kata Philipus kepada wartawan di kantor DPRD Mimika, Selasa (16/8). 

Sementara itu kepala SMK Negeri 1 Kuala Kencana, Soedhy Welem Bota, S.Pd,. M.Si, menyampaikan bahwa kendala kurangnya kedispilinan waktu masuk siswa disebabkan transportasi dan akses masuk sampai ke sekolah. Bus sekolah yang tersedia tidak memadai dan tidak bisa mengangkut banyak siswa. Sebagian besar siswa memang memiliki kendaraan roda dua, namun batas masuk kendaraan hanya di chek point (pos security-red) saja. Sehingga siswa terpaksa berjalan kaki dari chek point sampai ke sekolah, sementara bus sekolah kadang kala hanya satu unit yang beroperasi. 

“Memang siswa selalu terlambat masuk sekolah karena menunggu bus dan jalan kaki dari chek point ke sekolah. Dan juga bus untuk sekolah kami memang kurang, karena itu siswa datang ke sekolah kurang tepat waktu, sehingga membutuhkan banyak bus,” jelas Soedhy saat dikonfirmasi. 

Philipus Wakerkwa menambahkan lagi, sebenarnya siswa jangan menjadikan transportasi sebagai alasan keterlambatan pergi ke sekolah. Bagaimanapun caranya, siswa harus ke sekolah tepat waktu. 

“Kendala transportasi ini kami akan rencanakan untuk masuk anggaran 2017 tentang pengadaan transportasi sekolah. Tekniknya nanti diatur seperti apa, yang penting anak-anak bisa ke sekolah tepat waktu. Tapi kalau alasan anak-anak terlambat masuk sekolah karena bus, itu tidak bisa diterima. Bagaimanapun anak-anak harus masuk sekolah sesuai jam yang ditentukan, bagaimana caranya harus di upayakan,” terang Philipus. 

Sekolah harus dan tetap berjalan sesuai waktu yang ditentukan. Untuk itu siswa yang terlambat harus di evaluasi. Karena jika setiap hari terlambat, maka akan mengganggu aktifitas belajar siswa itu sendiri. 

“Tim anggaran eksekutif, banggar (badan anggaran-red) DPRD akan bicarakan untuk harus ada kendaaraan untuk sekolah. Kami juga akan hubungi Dinas Perhubungan untuk masalah bus,” tutur Philipus. (Maria Welerubun)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel