-->

Penduduk Miskin di Merauke Berkurang

SAPA (MERAUKE) - Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, terus mengalami penurunan sejak tahun 2010 lalu, demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Merauke Trisno L Tamanampo di Merauke, Selasa (2/8).

"Presentase kemiskinan berdasarkan data terakhir BPS tahun 2014 turun menjadi 10,92 persen," kata Trisno.

Menurut Trisno survei terbaru telah dilaksanakan pada bulan Maret dan survei semester dua akan dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2016.

"Memang ada terjadi penurunan angka kemiskinan dari tahun ke tahun. Tahun 2010 jumlah penduduk miskin adalah 14,54 persen," ujarnya.

Berkurangnya jumlah masyarakat miskin itu, kata dia, karena warga sudah semakin mandiri dengan berbagai usaha dan kegiatan dalam menopang kehidupan keluarga.

"Ada kamajuan dari masing - masing individu yang dulu mungkin dia kategori miskin, sekarang sudah tidak miskin lagi," ujarnya.

Berdasarkan data BPS tahun 2014, jumlah penduduk di kabupaten itu mencapai 213.484 jiwa dan tersebar di 20 distrik yakni Distrik Kimaam, Waan,Tabonji, Ilwayab, Okaba, Tubang, Ngguti, Kaptel, Kurik, Animha.

Sepuluh Distrik lainya adalah Malind, Merauke, Naukenjerai, Semangga, Tanah Miring, Jagebob, Sota, Muting, Elikobel dan Ulilin.

Sebelumnya Bupati Merauke Frederikus Gebze, mengharapkan ada persamaan data antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan puluhan SKPD yang ada di kabupaten itu.

Bupati Gebze melalui Asisten I Setda Kabupaten Merauke Agustinus Joko Guritno, mengatakan bahwa selama ini data perkembangan Merauke masih simpang siur dan perlu disamakan.

"Contoh data penduduk, ini masih simpang siur antara data yang dikeluarkan oleh BPS serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Harap kita simpulkan dan putuskan data yang kita pakai adalah data yang dibuat bersama. Jadi kita tidak boleh pakai data dobel," kata Agustinus.

Ia mengharapkan pihak BPS menyampaikan cara menyusun dan menyajikan data secara angka kepada SKPD terkait agar ada kesamaan data akurat.

"Kalau data tidak berdasarkan pada sumber yang tidak bisa dipercaya, fakta, maka keputusan yang diambil oleh pimpinan nanti akan menyimpan dari tujuan yang dicita - citakan," ujarnya.(Ant)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel