-->

Sanggar Seni Amuta Wapuri ke Festival Budaya Lembah Baliem

Penari Sanggar Amuta Wapuri Timika- SAPA ERVI
SAPA (TIMIKA) – Sebanyak tujuh orang penari dari Sanggar Seni Amuta Wapuri Noken Star Papua Dancer mewakili Kabupaten Mimika dalam mengikuti Festival Budaya Lembah Baliem yang ke 27 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Kegiatan ini akan diikuti selama empat hari terhitung tanggal 8-11 Agustus 2016.

“Sebelum kami berangkat ke Wamena, para penari sudah dilatih langsung oleh saya sendiri selama dua minggu di halaman Sanggar Seni Amuta Wapuri  Noken Star Papua Dancer di Jalan Hasanuddin Jalur II,” kata Pemilik Sanggar Alfo Smith Kutanggas saat ditemui Salam Papua di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Inauga, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Rabu (3/8).

Jelas Alfo, Amuta Wapuri merupakan bahasa asli Suku Kamoro yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu, pangkur sagu. Sementara Noken Star Papua Dancer artinya, tempat berkumpulnya anak-anak Mimika yang cinta akan seni dan budaya Papua khususnya Amungme, Kamoro.

“Selain kami berangkat ke Wamena, kami juga sudah adakan berbagai event lainnya seperti, Pementasan  Amuta Wapuri Papuan Body di Timika tahun lalu, Indonesian Art Movement dan Eiby fashion di Jayapura pada Bulan April 2016, serta beberapa kegiatan yang di selenggarakan di Timika,”tutur Alfo.

Harapan Alfo, hadirnya sanggar ini di Timika, agar dapat membantu waktu muda-mudi Timika, lebih bermanfaat sehingga secara tidak langsung  dapat mengangkat prestasi pribadi serta prestasi Daerah dalam hal ini mempromosikan Budaya, Karena kedepannya Budaya Merupakan Aset Penting untuk  Kabupaten Mimika.

“Untuk itu sangat di harapkan untuk teman-teman dan adik-adik Timika yang mau bergabung dan mau belajar seni dan Budaya Papua ataupun Nusantara silahkan Bergabung dengan kami ataupun bisa langsung follow akun Instagram @nokenstarpapuadancer,” kata Alfo
Ketua Sanggar Seni Amuta Wapuri  Noken Star Papua Dancer Ilham Ramadhan  pada waktu yang sama menambahkan,  semua peserta akan berangkat ke Wamena mengikuti festival budaya lembah baliem yang ke 27 sebanyak sepuluh orang diantaranya, tujuh penari, ketua sanggar, satu pendamping dan satu Pembina yaitu, Ibu Maria Rettob.

“Memang selama ini para penari sudah latihan sangat bagus, sehingga benar-benar sudah siapkan diri untuk harus berangkat ke Wamena,”ujar Ilham.

Dirinya berharap, agar perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, juga tokoh adat, masyarakat, pemuda, perempuan dan semua pemangku kepentingan lainnya.

“Kami berharap perhartian seperti itu, karena sanggar ini membawa nama Kabupaten Mimika,”tutur Ilham. (Ervi Ruban)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel