-->

Rolling Pejabat Berbuntut Penganiayaan

Dituduh Sebagai Otak Penetapan Jabatan Eselon

SAPA (TIMIKA) – Pasca rolling jabatan eselon II, III dan IV di Lingkup Pemkab Mimika nampaknya masih menyisakan kekecewaan dari sejumlah oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berpindah posisi, bahkan yang sudah tidak mendapatkan jabatan lagi.

Hal ini terbukti, dengan sikap tidak terpuji yang ditunjukan tiga oknum ASN berinisial FK, HM dan YB,  yang tega melakukan penganiayaan tehadap Marike H. Warinussy pada Rabu (27/4) di Ruang Sekretaris Dinas Sosial.

Penganiayaan yang dilakukan ketiganya ini kepada Marike lantaran mereka menuding, Marikelah otak dari penetapan jabatan untuk para esolon.

Kepada wartawan, Marike menceritakan, awalnya sekitar pukul 10.00 WIT dirinya sedang berada di Ruang Sekretaris Dinas Sosial. Tanpa sebab akibat, ketiga pelaku ini datang menghampirinya dan langsung melakukan penganiayaan terhadap dirinya.

“Saat itu saya tidak tahu menahu permasalahan yang terjadi. Mereka datang langsung mengeroyok saya. Pelaku ada tiga orang, yaitu  FK, HM dan YB. Saat mereka keroyok saya, FK  yang pukul saya, dia pukul dari tulang belakang, bagian telingga dan cakar saya dibagian leher,” kata Marike.

Menurut Marike, apa yang dituduhkan mereka kepada dirinya sebagai otak penetapan jabatan eselon II, III dan IV tidaklah benar. Karena kata Marike, dirinya tidak mengetahui sama sekali soal nama-nama dan jabatan para eselon yang di rolling pada Rabu (20/4) di Graha Eme Neme Yauware.

 “Saya dituduh sebagai otak dibalik rolling eselon II,III, dan IV. Katanya saya yang sengaja mengantikan nama-nama yang akan di rolling,   padahal saya tidak tahu apa-apa soal itu. Waktu pelantikan eselon II,III,IV saya hanya diminta oleh bupati untuk menjadi MC saja,” ujar Marike.

Dikatakan Marike, untuk kasus ini dirinya sudah melaporkan ke Polisi untuk ditindaklanjuti, Bahkan, dirinya sudah melakukan visum di rumah sakit. Selain itu, kasus inipun sudah di laporkan kepada Bupati.

Sementara itu, Bupati Mimika Eltinus Omaleng, SE yang ditemui di Jalan Hasanudiin, Rabu (27/4) mengakui sudah mendapatkan laporan soal kasus penganiayaan ini. Kata Omaleng, dirinya sangat menyayangkan sikap dari oknum ASN ini.

Untuk itu, menurut Omaleng, dirinya akan menjelaskan masalah ini pada saat apel pagi. Namun, untuk proses hukum harus tetap berjalan.

“Saya akan mengklarifikan  mengenai kasus rolling yang menyebabkan pemukulan pada saat apel pagi nanti. Kalau untuk proses hukum tetap berjalan saja,” kata Omaleng. (Indri Yani Pariury)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel