-->

Pengiriman Ikan di Bandara dan Pelabuhan Diperketat



SAPA (TIMIKA) – Kantor Karantina Ikan Timika terus meningkatkan pengawasan peredaran ikan, udang, dan kepiting, baik yang keluar  atau masuk Timika. Pengawasan ini dilakukan di dua lokasi yang menjadi pintu keluar dan masuknya barang, yakni Bandara Mozes Kilangin dan Pelabuhan Nusantara Poumako.

Demikian disampaikan Pejabat Sementara (Pjs) Karantina Perikanan Timika Deni Maikel Koroma yang ditemui Salam Papua, Jumat (9/10) di ruangannya, Kantor Karantina Perikanan Timika, Jalan Yos Sudarso.

“ Kami terus lakukan pengawasaan terhadap pengiriman ikan, udang, dan kepiting yang hendak di kirim dari Timika, baik melalui bandara dan pelabuhan,”katanya.

Kata dia, pengawasan yang dilakukan tersebut sudah merupakan tugas, pokok , dan fungsi (tupoksi) Kantor Karantina Ikan, yang didasarkan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen MKP) nomor 1 Tahun 2015, tentang Penangkapan Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.). Khususnya terkait dengan ukuran berat yang boleh ditangkap dan diperjualbelikan.

Ia menambahkan, seperti kepiting, yang bisa dikirim ke luar Timika hanyalah memiliki ukuran berat 250 gram. Serta apabila kepiting itu bertelur, maka tidak diperkenankan untuk dikirim ke luar Timika. Hal ini bertujuan untuk menjaga populasi kepiting di wilayah Timika. 

Lanjutnya, karena itu, sebelum barang dikirim ke luar, baik melalui bandara ataupun pelabuhan, pihaknya melakukan pemeriksaan di Kantor Karantina. 

“ Kalau kepiting itu tidak sesuai aturan, maka akan ditahan dan nantinya akan dikembalikan ke habitatnya,”katanya.

Deni mengatakan, selain mengawasi kiriman keluar. Kantor Karantina Ikan juga terus melakukan pengawasan pengiriman ikan  dari luar Timika. Khususnya  benih ikan yang datang dari Surabaya dan daerah lainnya. Ini bertujuan, untuk mencegah virus yang masuk ke wilayah Timika. 

Pengawasan terhadap benih ikan dari luar, kata dia, mulai dari dokumen perjalanan, dokumen karantina dari daerah asal, dan lainnya. 

“ Walaupun frekuensi pengiriman dari luar sangat kecil, namun kami terus fokus untuk melakukan pengawasan. Sehingga tidak ditemukan adanya benih-benih virus yang bisa menular,”ungkapnya. (CR3)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel